BALIKPAPAN - Dinas Perdagangan Kota Balikpapan masih terus melakukan pembenahan sistem Program Pengelolaan Pasar Beriman (Laris Pasar) yang dilaunching pada 2020. Termasuk penerapan elektronifikasi Retribusi (e-Retribusi) atau pembayaran non tunai di Pasar Tradisional.
“Program ini lanjutan dari 2020, khusus non tunainya akan kita sempurnakan dulu sistemnya,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Arzaedi Rachman (19/3/21).
Dinas Perdagangan Balikpapan telah menggandeng pihak ketiga, untuk membuat sistem transaksi menjadi lebih efektif. Sebab, program Laris Pasar melibatkan lintas sektoral untuk ikut memantau pelaksanaannya.
Misalnya Bank Indonesia yang bisa memantau stok pangan yang tersedia di pasar tradisional Balikpapan. "Kita harapkan kedepan dorongan kita terhadap pedagang melalui program itu juga menggunakan barcode juga," kata Arzaedi.
Ia mengaku, Dinas Perdagangan sudah melakukan update sistem bagi seluruh pedagang pasar Klandasan. Nantinya, apabila sistem tersebut berhasil maka diharapkan bisa diterapkan di seluruh pasar tradisional di Kota Minyak.
Namun, untuk saat ini inovasi tersebut baru berjalan di Pasar Klandasan yang merupakan pilot project bagi pemerintah kota.
"Launchingnya hanya di pasar klandasan karena jika terjadi eror tidak semua pasar mengalaminya. Jadi kita fokuskan di pasar Klandasan dulu," pungkasnya. (diskominfo/ cha/editor:mgm)