Wali Kota Berharap BPOM Awasi Keamanan Pangan dan Jajanan Anak Sekolah

BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan melaksanakan advokasi terpadu desa aman, pangan aman, pasar aman dari bahaya intervensi Pangan dan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) tahun 2021 di Aula Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan Selasa (30/3/21).

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi membuka kegiatan yang dilaksanakan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Balikpapan. Dalam sambutannya ia mengungkapkan, BPOM menjadi salah satu penentu aman tidaknya suatu produk bagi masyarakat. 

Termasuk vaksin yang sebelum digunakan juga mesti melalui BPOM untuk memastikan keamanannya bagi mereka yang mendapatkan vaksinasi.

"Prosesnya seperti apa dalam menghasilkan vaksin itu. Karena bagi umat islam terutama juga penting tak hanya aman dan sehat, tapi juga halal," ungkapnya Selasa (30/3/21). 

Begitupun makanan yang beredar di keseharian. Penting tak hanya aman tapi juga halal. Untuk memastikan keamanan produk konsumsi pun, lanjutnya, sebenarnya juga berlanjut pada bagaimana produk seperti makanan, misalnya, disajikan.

Menurutnya advokasi terpadu sangat penting untuk mengedukasi pihak di sekolah, kecamatan, kelurahan, puskesmas. Seperti pedagang jajanan pasar, termasuk pasar Ramadan nanti, agar lebih diteliti dan mengingatkan para pedagang kue.

"Kemaren saya diberitahu oleh Ibu Sumiaty Haslinda Kepala Loka POM di Balikpapan bahwa masih ada penjual kue yang menggunakan bahan pewarna tekstil dan formalin," kata Pak Wali.

Terutama di sekolah. Dan terlebih kini terjadi pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat ekstra hati-hati. Karena virus corona ini bisa ada dimana saja.

"Jajanan anak sekolah ini dikonsumsi anak-anak kita. Maka perlu ada kepastian sehat dan aman. Karena ternyata masih ada juga jajanan yang menggunakan bahan berbahaya," lanjut wali kota.

Ada juga makanan yang tidak aman karena tidak sengaja, misal penjual tidak tahu makanannya terpapar bakteri tertentu. 

"Kadang juga bahan yang mereka beli, mereka pikir aman. Ternyata tidak karena dari pemasoknya yang menggunakan bahan tidak aman demi awet atau tahan lama. Atau demi terlihat segar dan menarik," katanya.

Sehingga ia berharap produk-produk ini lebih terjaga kesehatannya, keamananya, juga kehalalannya.

"Saya mohon pelaksanaanadvokasi ini bisa berjalan baik. Nantinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi. Apalagi kita sangat memimpikan untuk tercapainnya pasar yang aman dan pangan yang sehat serta anak-anak kita di sekolah dapat menikmati jajanan yang baik dan sehat," ungkapnya.

Jajanan anak milenial saat ini, lanjutnya, beragam dan menarik. Tapi tidak tahu apakah bahannya aman, atau menggunakan bahan berbahaya. Inilah yang jadi tugas BPOM untuk mengawasi apakah makanan yang ada sudah aman. 

"Ini kita khawatirkan berpengaruh ke depan untuk anak-anak kita. Bagi kesehatannya di masa depan," pungkasnya. (diskominfo/ cha/editor:mgm)