BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi melantik dan mengukuhkan pengurus Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan (FKPB) Periode 2021-2026 pada Kamis (1/4/21) pagi sekira pukul 10.00 Wita di Aula Kantor Pemerintah Kota Balikpapan.
Ketua Umum FKPB resmi dijabat Soegito. Usai pelantikan, ia menyampaikan sambutannya di depan hadirin. Dirinya mengungkapkan, tanggung jawab sebagai paguyuban bukan untuk menampung aspirasi namun informasi.
"Jadi jangan berharap paguyuban meminta, tapi kita harus berbuat untuk Kota Balikpapan. Khususnya di bidang budaya dan sosial. Karena yang ada di Balikpapan ini anak-anak kita dari berbagai suku, etnis, dan agama," ungkapnya.
FKPB sebagai upaya membentuk kerukunan dan kedamaian di Balikpapan. Tak ada program yang muluk, lanjutnya, di Balikpapan ada 108 paguyuban. "Ini belum budayanya. Kami meminta ke depan diberi ruang di Gedung Kesenian misalnya untuk sekretariat. Yang ada sekarang belum memadai," harapnya.
Tujuannya agar kinerja FKPB lebih baik. Komunikas juga lebih mudah. Ia mengajak kerjasama yang baik kepada seluruh warga paguyuban. "Apapun dikomunikasikan dan disampaikan pada warga paguyuban. Kami juga ucapkan terimakasih pada Pemerintah Kota Balikpapan," katanya.
Usai sambutan, Sugito juga menyerahkan cendramata penghargaan kepada Wali Kota Rizal Effendi dan Ketua FKPB umum sebelumnya, Leo Sukoco.
Leo Sukoco mengungkapkan, saat ini perjalanan KPB sudah mencapai 20 tahun. Dirinya berterima kasih kepada Wali Kota terdahulu, yakni Imdaad Hamid dan Wali Kota Rizal Effendi yang terus melanjutkan keberadaan FKPB. Hingga masih eksis hingga saat ini.
"Terima kasih atas dukungan pada FKPB. Hingga setiap ada permasalahan kita selalu dapat menyelesaikan dengan baik. Harapan kedepannya Balikpapan tetap menjadi kota yang kondusif," tutur Leo.
Ia juga menyampaikan selamat atas kepengurusan Soegito, dan berharap FKPB tetap bisa terus membangun kebersamaan bagi semua elemen di kota Balikpapan tanpa melihat perbedaan.
Sementara, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap FKPB benar-benar bisa menjadi wadah untuk forum Komunikasi. Dalam kesempatan ini hadir juga para tokoh dari berbagai suku dan etnis Kota Balikpapan.
"Seperti dikatakan Pak Leo, FKPB ini adalah organisasi kearifan lokal. Dibentuk pada masa pak Imdaad untuk menunjukkan keanekaragaman suku di Balikpapan," ungkapnya.
Balikpapan sebagai kota dengan budaya yang beragam, hingga keberadaan FKPB ini menjadi sangat penting. Balikpapan merupakan miniatur dari Indonesia. Terlebih dengan Kalimantan Timur yang nantinya menjadi ibu kota negara (IKN) yang baru.
"Maka sangat tepat karena di Balikpapan orangnya sudah beragam," katanya.
Wali Kota berharap ke depan seluruh paguyuban yang ada di Balikpapan bisa tetap rukun demi terciptanya Balikpapan yang kondusif. "Apapun yang kami lakukan, dari Pemkot Balikpapan mengambil posisi untuk melihat mana yang lebih manfaat dibanding mudharat," ungkapnya.
Ia meminta seluruh masyarakat termasuk ormas kedaerahan untuk tetap damai dan tidak menyebabkan keributan. "Apalagi sekarang kita berada dalam kondisi banyak masalah. Karena itu tidak hanya menghabiskan tenaga tapi ini juga anggaran," tandasnya. (diskominfo/ cha/mgm)