BALIKPAPAN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim mengunjungi pelaksanaan vaksinasi guru di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome pada Selasa (6/4/21) siang.
Nadiem didampingi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meninjau vaksinasi guru serta menyaksikan penyerahan secara simbolis, bantuan subsidi SPP untuk siswa sekolah swasta Balikpapan yang mencapai Rp13 miliar.
Nadiem menyampaikan, dirinya sangat senang karena melihat begitu banyak guru yang divaksin di Balikpapan. Pasalnya ia akui di beberapa daerah lain vaksin masih ada yang memprioritaskan pejabat publik.
"Pemerintah pusat telah memprioritaskan guru, lansia, dan tenaga kesehatan. Guru jadi prioritas dan ini yang diperjuangkan juga oleh pemerintah pusat," katanya. Untuk diketahui, vaksinasi guru hari ini juga dilaksanakan serentak di 27 Puskesmas dan sejumlah Rumah Sakit di Balikpapan.
Kemendikbud berharap, dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Kementerian tetang panduan pembelajaran TA 2020-2021, maka sekolah yang guru-gurunya telah divaksin harus segera mulai melaksanakan tatap muka terbatas.
"Tidak menunggu juli tapi segera melaksanakan tatap muka terbatas dengan sistem rotasi. Kantin belum boleh buka, belum boleh ada ekstrakurikuler, serta semua wajib menggunakan masker," sebut mantan CEO salah satu perusahaan start up ini.
Dalam hal ini siswa diberikan opsi untuk tatap muka segera, pasca guru divaksinasi. Ia berharap semua instansi pemerintahan dan kepala sekolah menyadari, pembelajaran jarak jauh terlalu lama dilakukan.
"Jika dibiarkan terus anak kita bisa menjadi korban permanen dan kehilangan pembelajaran, teman serta gurunya," kata Nadiem.
Ia menyebutkan, banyak juga siswa yang mulai merasa depresi karena tidak dapat bertemu teman-teman atau komunitasnya. Dirinya juga mengapresiasi pemerintah kota Balikpapan yang memberikan subsidi untuk SPP sekolah swasta.
"Bagus sekali karena Pemerintah Daerah seperti Balikpapan ini menyadari siswa swasta rentan karena harus membayar SPP di tengah kondisi sekolah di rumah atau daring. Banyak sekolah yang bisa dilindungi dengan subsidi ini," katanya.
Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik didukung vaksinator dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
"Memang jumlah guru yang harus divaksin mulai tingkat TK/ PAUD hingga SMA sekitar 9.040 orang. Saat ini yang di vaksin baru 2.600, dan hari ini bertambah 1.000 orang," bebernya.
Yang jadi persoalan dalam pelaksanaan vaksinasi ini adalah keterbatasan vaksin. Padahal sebenarnya dari pemerintah kota ingin mempercepat pelaksanaan, namun terpaksa dilakukan bertahap lantaran vaksin yang belum datang lagi.
"Apalagi vaksin guru yang dapat kami selesaikan, supaya program tatap muka juga lebih cepat dilaksanakan. Karena itu kami berharap dengan kedatangan pak menteri, semoga memberi dukungan kepada kota Balikpapan. Diharapkan vaksin untuk guru bisa lebih cepat," ujarnya.
Terkait pelaksanaan tatap muka, simulasi sebenarnya sudah dilakukan sejak Desember 2020 lalu. Ada 70 sekolah yang dicoba dan mengikuti petunjuk. Ada enam hal yang dilakukan, semua, menurutnya sudah siap.
"Tinggal gurunya saja yang belum vaksin karena terbatas. Saat ini 3.600 guru yang telah di vaksin. Masih ada 6.400 guru lagi yang belum di vaksin dan semoga bisa dipercepat," harap Wali Kota Rizal Effendi.
Dengan pelaksanaan vaksin para guru, program tatap muka menjadi lebih cepat dilaksanakan. Apalagi jika vaksinasi guru bisa selesai lebih cepat, pembelajaran tatap muka juga bisa dilakukan segera.
"Asal guru sudah divaksin maka bisa dilaksanakan. Dengan begitu kita bisa mengevaluasi jika ada kekurangan dalam pembelajaran tatap muka di lapangan. 70 sekolah yang telah melaksanakan simulasi gurunya sudah kami prioritaskan untuk divaksin," pungkasnya. (diskominfo/ cha/mgm)