Wakil Wali Kota dan Sekda Terima Kunjungan Kerja DPRD Majene

BALIKPAPAN - DPRD Kabupaten Majene mengunjungi Pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka kunjungan kerja (kunker) Rabu (7/4/21). Rombongan dipimpin Ketua DPRD Majane, Salmawati Djamado yang hadir bersama anggota DPRD lainnya dan rombongan dari Kabupaten Majene.

Mereka kemudian melakukan pertemuan di Aula Kantor Pemerintah Kota Balikpapan. Menurut Salmawati Djamado, kunker kali ini adalah untuk sharing informasi dan kemungkinan peluang terjadinya kerjasama antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Majene.

"Beberapa persoalan yang akan kami kaji yaitu mengenai tentang Perusda aneka usaha, pengelolaan PDAM, peningkatan PAD, pengelolaan sampah, pengelolaan perhubungan laut, dan mengenai pembangunan jangka menengah daerah," Salmawati menyebutkan.

Kemudian, lanjut dia, juga persoalan tentang peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dalam hal peningkatan mutu pelayanan publik.

Kedatangan mereka disambut langsung Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud, Sekda Kota Sayid MN Fadli, dan para kepala OPD Pemkot Balikpapan.

Sebagai tuan rumah, wakil wali kota menyampaikan sekilas tentang kondisi Balikpapan secara umum kepada para rombongan. Kemudian, akan dilanjutkan paparan oleh Sekda terkait persoalan yang menjadi bahasan pokok seperti yang telah disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Majene.

Sekda Kota Balikpapan menyampaikan berbagai informasi terkait persoalan yang menjawab Ketua DPRD Kabupaten Majene. Pertama, mengenai Perusda aneka usaha, sekda menyebutkan di Balikpapan ini baru memiliki dua perusda yaitu PDAM dan Perusda Manuntung Sukses.

Hanya saja sesuai dengan program dari Wali Kota terpilih, perusda ini nanti akan dilakukan revitalisasi agar lebih baik lagi di masa depan. Selama ini, khusus Perusda Manuntung Sukses masih tahap pemula, saat ini masih bergerak di bidang properti dan jaringan gas.

Rencana kedepannya, perusda ini akan memperluas cakupannya ke bidang depo kontainer. Bahkan ada kemungkinan akan dibentuk lagi Perusda pasar.

Dilanjutkannya, terkait PDAM, yang saat ini masih menjadi persoalan adalah ketersediaan air baku. Karena selama ini Balikpapan hanya mengandalkan air tadah hujan. Jika musim kemarau, maka kondisi waduk akan mengering. Lalu untuk peningkatan PAD, Balikpapan mengandalkan PAD-nya dari sektor jasa.

"Untuk pasokan kebutuhan bahan pokok sebagian besar dipasok dari Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Terkait dengan pasokan bahan pokok ini, mungkin nanti bisa ditindak lanjuti juga oleh Kabupaten Majene untuk perjanjian kerjasamanya," ungkapnya.

Pengelolaan sampah, hingga saat ini TPA kita masih merupakan TPA terbaik. Namun, saat ini dalam hal pengelolaan ini kita mengalami sedikit penurunan, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat.

Di sektor perhubungan laut, konsep tol laut sudah ada di Balikpapan. Tol ini sangat dibutuhkan oleh Balikpapan, karena biaya pemanfaatan tol laut ini jauh lebih murah. Saat ini, berbagai kebutuhan di Balikpapan harus dibayar dengan biaya tinggi karena memang 95 persen kebutuhan itu datananya dari luar.

Terlebih, misalnya diangkut oleh kapal-kapal swasta. Sedangkan, jika menggunakan tol laut akan menjadi lebih murah karena ada subsidi dari pemerintah

"Saat ini kita lagi membahas RPJMD 2021-2026 dengan bahasan mengenai prioritas RKPD untuk tahun 2022," sebut Sekda.

Dalam hal pelayanan publik, Pemkot Balikpapan telah memiliki Mall Pelayanan Publik yang lokasinya di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu. "Bahkan seluruh perijinan di Balikpapan sudah masuk di Mall Pelayan Publik ini," tandasnya. (diskominfo/ cha/mgm)