BALIKPAPAN - Komunitas Balikpapan Jaman Dulu (Bajadul) pada Sabtu (10/4/21) malam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 di Museum Dahor, Balikpapan Barat. Dalam kesempatan itu komunitas tersebut juga memberikan penghargaan bagi pihak atau tokoh yang dianggap berjasa terhadap kelestarian sejarah Kota Balikpapan.
Salah satu penerima penghargaan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Bajadul adalah komunitas orang-orang Balikpapan di seluruh dunia, yang memiliki kenanga masa lalu terhadap Kota Minyak.
"Di sini kami berkumpul, bersilaturahmi, dan nostalgia untuk kebanggaan Kota Balikpapan. Seperti kami menginisiasi untuk melahirkan kembai taksi kayru atau Taksi Kayu Reborn," ungkap Ketua Bajadul, Benhur Pandjaitan.
Nanti tujuannya agar Taksi Sekayu ini menjadi ikon wisata Kota Balikpapan. Saat ini daam tahap pembangunan. Diharapkan bisa jadi salah satu tujuan wisata bagi para wisatawan.
"Dengan begitu ada wahana baru bagi turis untuk dinikmati di Balikpapan. Kita berbasis di media sosial. Arahnya kami ingin membuat Balikpapan makin dikenal dunia luar," terangnya.
Anggota Bajadul kira-kira 40 ribu orang di Indonesian, bahkan mancanegara. Berkisar di usia 28 tahun hingga 70an tahun. Mereka yang bergabung di komunitas ini ingin mengenang masa lalu. "Seperti tema kita di ulang tahun ini 'Pemersatu Bangsa Lewat Cerita Nostalgia'," sebutnya.
Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan dirinya mendukung dengan baik keberadaan Bajadul. Apalagi Komunitas ini adalah sebagai upaya pelestarian sejarah dan budaya Kota Balikpapan.
"Supaya dapat dijaga oleh generasi penerus dan dikenal masyarakat. Apalagi Balikpapan dibangun dengan kerja keras dan kearifan dari generasi ke generasi. Dari sebuah medan pertempuran pada masa perang dunia kedua menjadi kota modern dapat kita lihat pada hari ini," urainya.
Ia berharap, dari kegiatan tersebut sejarah kota Balikpapan bisa lebih digali. Tujuannya juga agar generasi muda lebih menghargai apa yang telah dilakukan oleh pendahulu.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini berupaya mendokumentasikan berbagai hal bernuansa jaman dulu (jadul). Supaya masyarakat juga bisa bernostalgia dengan nuansa Balikpapan tempo dulu," harapnya. (diskominfo/ cha/mgm)