Wali Kota dan Loka POM Tinjau dan Tes Kandungan Berbahaya di Pasar Ramadan Balikpapan

BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Kepala Loka POM Balikpapan, Sumiyati Haslinda dan sejumlah Kepala Instansi Pemerintahan meninjau Pasar Ramadan yang dilaksanakan di kawasan Terminal/ Pasar Balikpapan Permai, Kamis (15/4/21) sore.

Ada dua Pasar Ramadan di lokasi tersebut. Di keduanya diambil sampel secara acak untuk dilakukan tes kelayakan konsumsi oleh Loka POM.

WALI kota Rizal Effendi menjelaskan peninjauan ini juga melibatkan Satgas Covid-19 Kota Balikpapan secara keseluruhan. Pasalnya dalam pelaksanaan Pasar Ramadan tersebut mesti menerapkan protokol kesehatan dan melalui rekomendasi Satgas Kecamatan.

"Kita cek, karena Salah satu syarat membuka puasa ramadan adalah protokol kesehatan. Kemudian keamanan, kesehatan, dan kehalalan makanan yang dijual," sebut wali kota.

Beberapa jajanan atau dagangan diambil sampelnya. Antara lain seperti es campur, kue basah, lauk-pauk dan lainnya. "Dicek bagaimana penyajian keamanannya. Juga melihat Apakah bahannya semua sudah benar dan layak konsumsi," jelasnya.

Tujuan dilaksanakan pengambilan sampel ini supaya masyarakat lebih aman mengonsumsi. "Mudahan juga mendorong semangat mereka agar usaha bisa sukses dan nyaman," jelasnya.

Sementara, Kepala Loka POM, Sumiyati Haslinda menambahkan, sejauh ini dari belasan sampel yang diambil sudah memenuhi syarat. Tidak ditemukan adanya kandungan berbahaya.

Dengan adanya pengecekan ini maka masyarakat bisa lebih tenang dalam membeli jajanan di Pasar Ramadan.

"Kalau kami dari Loka POM kamu lakukan untuk seluruh pasar Ramadan di kota Balikpapan. Per kecamatan juga kami cek," sebutnya. Pengujian dilakukan secara langsung di lokasi melalui ted cepat.

Pihaknya akan melakukan sampling secara acak dan merata di tiap pasar ramadan. "Sampling harus dilakukan di seluruh kecamatan. Sudah diperiksa dan sejauh ini tidak kami temukan kandungan berbahaya," ujarnya.

Beberapa bahan berbahaya yang dimaksud seperti Rhodamin B, Metanil Yellow, formalin, boraks dan lainnya," pungkasnya. (diskominfo/cha/mgm)