BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta masyarakat Balikpapan kembali membenahi penerapan protokol kesehatan. Pasalnya sejumlah kasus terkonfirmasi positif berasal dari kluster keluarga.
Dirinya mengungkapkan, dari jumlah kasus terkonfirmasi positif hari ini, Sabtu (24/4/21), ada yang perlu dicermati. Bahwasanya lebih dari 50 persen merupakan usia 10 hingga 35 tahun. "Ini lebih dari 50 persen. Berarti usia muda yang banyak terkonfirmasi positif," beber Rizal.
Menurutnya hal ini harus jadi kewaspadaan. Apalagi belakangan sejumlah kelonggaran telah diberikan. Kemudian kecenderungan pertambahan kasus terjadi pada usia muda. "Selain itu diantara kasus tersebut ada pedagang pasar," katanya.
Ia meminta masyarakat meningkatkan kehati-hatian. Tak hanya pedagang pasar, bahkan kasus yang dialami ibu rumah tangga juga meningkat. "Cukup tinggi, ibu rumah tangga ada delapan kasus," katanya.
Sebanyak tiga pelajar juga menyumbang angka kasus. Padahal pembelajaran tatap muka belum dilaksanakan. "Sudah ada pelajar yang terkonfirmasi positif, padahal sekolah belum masuk," ujarnya.
Untuk beberapa kasus usia muda, mayoritas merupakan kluster keluarga. "Kemudian ada pelajar juga. Karena kami melakukan tracing pada keluarga. Jadi merupakan perluasan dari kluster keluarga," lanjut Ketua Satgas Covid-19 Balikpapan ini.
Penambahan kembali kluster keluarga ini, menunjukkan adanya kebocoran dalam penerapan protokol kesehatan Di keluarga. "Bisa jadi saat buka puasa atau kegiatan lain," katanya.
Balikpapan, total kumulatif kasus COVID-19 hingga kini sudah mencapai 15.926 orang. Untuk kasus kematian mencapai 572 orang.
Melihat kasus yang masih terjadi dan belum benar-benar melandai, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro disebutkannya akan kembali berlanjut untuk Jilid V. "Kita perpanjang lagi dua pekan," sebutnya.
Untuk diketahui, hari ini, angka terkonfirmasi positif mencapai 43 orang. Jika dilihat tiga hari ke belakang, angka kasus 49, 48, dan 43. Jumlah kasus ini rinciannya, 21 orang dengan gejala, 13 orang dari perluasan tracing, dan 6 dari riwayat orang tanpa gejala (OTG). Selain itu, 2 orang positif dengan riwayat perjalanan dan 1 riwayat penularan di tempat kerja.
Selain penambahan kasus, ada juga pasien selesai isolasi, mencapai 35 Orang. Semuanya adalah dari pasien isolasi mandiri. "Alhamdulillah kematian tidak ada" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty.
Dio, sapaan Andi Sri Juliarty juga membeberkan angka keterisian di rumah sakit perawatan COVID-19. Ia menyebutkan, dari 523 unit tempat tidur terisi 140 unit atau 26 persen.
"Selain itu untuk ICU, dari total 43 unit, terisi 19 unit. Atau sama dengan 44 persen," sebut dalam rilis kasus COVID-19 Kota Balikpapan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.
Ia melanjutkan, untuk keterisian kamar di embarkasi haji, saat ini masih terdapat tempat tidur yang bisa digunakan. "56 tempat tidur untuk pasien isolasi laki-laki, dan 38 untuk pasien isolasi perempuan," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Dio juga membeberkan cakupan vaksinasi. Yakni untuk vasksinasi dosis pertama di Balikpapan, cakupannya mencapai 29,1 persen.
Sementara untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 18,1 persen. "Adapun data untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini belum termasuk data ini," ungkapnya lagi. (diskominfo/ cha/mgm)