BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan turut membantu pengawasan keluar masuknya penumpang, terutama di pelabuhan. Wali Kota Rizal Effendi menerangkan, pengawasan ini diyakininya akan sangat ketat.
Penumpang kapal saat ini, menurutnya menjadi yang paling penting untuk diwaspadai. "Seperti di Samarinda. Ada kapal, terutama kapal pengangkut batu bara. Kan dikirim ke India dan Cina," sebutnya Sabtu (24/4/21) sore.
Dinkes Kota Balikpapan hari ini pun melakukan video conference dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes. "Zoom meeting terkait kasus di Samarinda. Lebih pada apa yang harus diwaspadai," imbuh Kepala Dinkes, Andi Sri Juliarty.
Pesan dari Kemenkes, bahwa Dinkes di provinsi dan kabupaten/ kota saat ini wajib membantu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). "Karena mereka sedang meningkatkan penjagaan di bandara dan pelabuhan," ujarnya.
Contoh bantuan yang dimaksud seperti puskesmas di sekitar kawasan pelabuhan atau bandara. Jika dibutuhkan tracing maka tenaga puskesmas tersebut wajib membantu.
"Dinas Kesehatan juga melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan dari kasus ini. Juga diminta meningkatkan kewaspadaan bagi tenaga kesehatan yang menemukan kasus," jelas Jubir Satgas COVID-19 Balikpapan ini.
Penggunaan APD pun juga harus ditingkatkan. Terkait kasus di Samarinda, saat ini Satgas Balikpapan masih menunggu pemeriksaan genotipnya. "Mudahan hanya covid biasa, bukan tren baru," ujar Dio, sapaan Andi Sri. (diskominfo/ cha/mgm)