BALIKPAPAN - Baznas dan Pemkot Balikpapan melaksanakan pencanangan Gerakan Cinta Zakat Ramadan 1442 hijriah pada Senin (3/5/21) siang di Auditorium Kantor Pemkot Balikpapan.
Dalam kegiatan ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan membayar zakat fitrah secara langsung kepada sejumlah petugas dari Baznas Balikpapan.
Menurut Wali Kota Rizal Effendi, pencanangan ini tujuannya agar mendorong masyarakat menunaikan ibadah zakat, karena ini penting. "Yang nantinya akan diteruskan kepada saudara kita yang membutuhkan. Karena umat muslim juga bisa lebih produktif membantu saudara kita yang membutuhkan," ungkapnya.
Dirinya juga berharap agar pelaksanaan zakat fitrah ini bisa disalurkan dengan baik. Juga sedekah yang disalurkan melalui Baznas bisa bermanfaat misalnya untuk mendorong kaum dhuafa membangun perkebunan di halaman rumah, melalui bantuan bibit misalnya.
"Supaya produktif. Jadi mereka yang kurang mampu bisa produktif juga. Disediakan bibit. Apalagi di keadaan seperti ini sangat penting gerakan semacam ini. Seperti yang dilaksanakan Bank Indonesia, Mathilda," sebut wali kota.
Selama ini, lanjutnya, PKK juga mulai menerapkan hal tersebut. Nantinya kebutuhan lombok, misalnya, tak perlu lagi membeli di pasar. "Kalau ikan bisa lele dan nila," katanya.
Sementara, Ketua Baznas Balikpapan, Sarjono mengungkapkan, meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19, penurunan zakat fitrah tak terlihat signifikan.
Ia merincikan, di 2019 total Rp4,78 miliar, pada 2020 mengalami penurunan sekira Rp20 juta. "Walau Covid-19 Alhamdulillah. Untuk penyaluran di 2020 ada 4,2 miliar. Karena ada beberapa program yang berpotensi kerumunan. Kami tiadakan," jelasnya.
Menurutnya, sejumlah kegiatan yang biasanya dilaksanakan seperti pesantren Ramadan dan yang berpotensi kerumunan ditiadakan.
Rencananya tahun ini, diarahkan oleh Tim Penggerak PKK Balikpapan untuk membagikan foto bingkisan bagi anak dhuafa. "Seperti paket sembako, baju koko, Alquran dan lainnya. Kalau anak perempuan mukena," terangnya. (diskominfo/ cha/mgm)