BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menghadiri peluncuran aplikasi Samsat Kaltim Delivery dan e-Samsat Bhabinkamtibmas, Selasa (4/5/21) di Hotel Novotel. Program ini dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Timur dan Ditlantas Polda Kaltim.
Upaya ini dilakukan untuk memenuhi target penerimaan pajak kendaraan senilai Rp1 triliun. Menurut Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, program aplikasi Samsat Kaltim Delivery dan e-Samsat Bhabinkamtibmas ini pertama kalinya diluncurkan di Indonesia.
Peluncuran program aplikasi Samsat Kaltim Delivery dan e-Samsat Bhabinkamtibmas ini diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, Kapolda Kaltim Irjen Polisi Herry Rudolf Nahak, dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto.
Ismiati menyebut, strategi optimalisasi pajak kendaraan bermotor berhubungan erat dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. "Kami berharap program ini dapat mendukung peningkatan PAD, atau paling tidak target Rp1 triliun seperti pendapatan tahun lalu, di tahun ini bisa terjaga," ujarnya.
Bapenda Kaltim, lanjutnya, telah mengembangkan aplikasi Samsat Kaltim Delivery bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim, dan pihak ketiga. "Aplikasi ini akan memudahkan pemilik kendaraan membayar pajak, sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ), serta mengesahkan surat tanda nomor kendaraan (STNK),” paparnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Singgamata mengatakan, aplikasi Samsat Kaltim Delivery ini berawal dari keinginan untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan tetap menjaga keamanan dokumen. Di mana petugas yang mengantar bisa di-tracking dan dokumen dibungkus dengan amplop khusus.
"Program ini juga bagian dari program prioritas Kapolri, dan komitmen Ditlantas Polda Kaltim untuk memberikan pelayanan yang lebih baik," ujarnya.
Dengan e-Samsat Bhabinkamtibmas, menurut dia menjadi upaya pemberdayaan petugas di lapangan. Di mana sambil melakukan kunjungan petugas juga memiliki peran membantu warga dalam hal pelayanan publik.
“Sudah kita uji coba selama 2 bulan di Polres Kukar dan berhasil, di mana PAD Kukar ada tambahan sebesar Rp650 juta. Nah, dari hasil uji coba ini maka saat ini kita lakukan untuk seluruh kabupaten dan kota di Kaltim,” tutupnya. (diskominfo/ cha/mgm)