BALIKPAPAN - Pasukan gabungan TNI, Polri, Basarnas, PMI, BPBD, dan sejumlah instansi dan organisasi melaksanakan Apel Pasukan Gabungan di halaman Mako Polresta Balikpapan, Rabu (13/5/21). Sebagai inspektur apel, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Dalam amanatnya, wali kota mengungkapkan, tugas para pasukan tersebut dimulai Rabu malam. Tugas ini, meskipun selalu ada tiap tahunnya, namun berbeda. Pasalnya kondisi COVID-19 mengharuskan petugas juga menjaga pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat.
"Ini diharapkan, agar perayaan Idulfitri tidak menimbulkan kluster baru COVID-19. Selamat bertugas," ungkap wali kota. Hadir juga dalam apel Forkopimda Balikpapan, para kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan, serta berbagai instansi dan organisasi.
Ditambahkan Kapolresta Balikpapan, Kombespol Turmudi, banyak penjagaan di luar kota Balikpapan tiap harinya harus menghadapi masyarakat yang melaksanakan mudik. Dan ini bertentangan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo.
"Hampir tiap hari kita lihat beritanya, ada yang jebol karena saking banyaknya masyarakat yang ingin mudik. Karawang, Bekasi, dan daerah lainnya para petugas harus menghadapi masyarakat yang memaksa mudik ini," ungkapnya.
Kendati diakuinya Balikpapan bukan daerah yang masyarakatnya kebanyakan mudik. Sehingga dirinya meyakini pengawasan di kota Balikpapan tidak akan sesibuk di pulau jawa. Namun begitu tetap harus ada antisipasi lonjakan pemudik maupun kegiatan masyarakat lainnya.
"Salah satunya malam takbir. Takbir keliling ditiadakan, juga kerumunan masyarakat dibubarkan. Pada malam Idulfitri masyarakat tidak boleh berkumpul dan silakan memeriahkan atau takbir di rumah saja," katanya.
Dia menginginkan petugas segera membubarkan jika menemukan masyarakat yang terkonsentrasi di satu lokasi. Itu juga yang menjadi alasan penutupan Lapangan merdeka.
"Ini jadi kesempatan kita untuk memberikan sosialisasi dan edukasi. Serta imbauan dan larangan. Memang ini bisa mengakibatkan ketidaknyamanan. Tapi tujuan kita adalah untuk melindungi dan menyelamatkan masyarakat dari penyebaran COVID-19 yang belum benar-benar terkendali," tegasnya.
Sejumlah lokasi yang ditutup, seperti lapangan merdeka, lanjutnya, lantaran dikawatirkan seperti tahun lalu, tidak ada takbir keliling tapi banyak konsentrasi massa di sana.
"Yang jelas situasi di lapangan dinamis sesuai perkembangan. Akan dilihat bagaimana lapangan. Apalagi jika terjadi penumpukan. Terutama depan Kodim. Jika ada penumpukan kami perluas lagi pengawasan," ungkapnya.
Selain itu pada tanggal yang sama juga ada Kenaikan Isa Almasih. Sehingga pihaknya akan melaksanakan pengamanan di kedua kegiatan, baik salat Idulfitri maupun ibadah di gereja. "Kami juga melakukan sterilisasi di rumah ibadah umat Nasrani," imbuhnya.
Turmudi mengungkapkan, aparat memiliki tanggung jawab moral agar masyarakat Balikpapan dapat terhindar dari COVID-19. "Saya berharap seluruh jajaran dapat mengantisipasi. Juga masyarakat agar tertib dan melaksanakan protokol kesehatan. Juga lebih baik di rumah saja," tandasnya. (diskominfo/ cha/mgm)