BALIKPAPAN - Walaupun ada larangan mudik selama libur Idulfitri, kenyataannya masih ada masyarakat yang tetap nekat. Usai masa libur lebaran ini, Pemerintah Kota Balikpapan tetap akan melakukan mengantisipasi arus balik.
"Kami sepakati akan kami perkuat satgas di PPKM Mikro tingkat RT. Kami minta benar-benar menjalankan tugasnya dikawal satgas kelurahan dan kecamatan," terang Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin (17/5/21).
Ada dua sasaran. Pertama warga setempat yang terlanjur mudik. Kedua pendatang baru yang akan tinggal di Balikpapan karena itu, terutama di pelabuhan laut akan ada pintu khusus warga Balikpapan dan pendatang.
"Akan dilakukan rapid antigen. Kalau lolos di pelabuhan maka akan kan dicegat di PPKM Mikro. Jadi sebelum masuk rumah akan diminta. Kalau belum ada surat hasil antigen akan dirapid," terangnya.
Jika nanti reaktif maka mereka tak boleh masuk rumah. Selanjutnya akan diisolasi menggunakan rumah isolasi RT atau di Embarkasi Haji.
Dilanjutkannya, untuk para pendatang ini akan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Karena, meskipun sudah tes antigen dan negatif, bisa saja masih dalam masa inkubasi virus.
"Baru ketahuan sepekan atau dua pekan kan. Selama itu akan kami kenakan status ODP. Pemantauan akan kami serahkan ke PPKM Mikro," ungkapnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, pada hari ini, Senin, 17 Mei ada penambahan 25 kasus positif baru. Rinciannya, 16 orang bergejala, yang mana empat diantaranya dari luar daerah.
Dua kasus adalah perluasan tracing kontak, dua riwayat pelaku perjalanan luar daerah, dan dua Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk pasien selesai dirawat dan isolasi ada 31 kasus. Sementara kasus meninggal tidak ada.
"Kasus menonjol masih Graha Indah. Walau 3 rumah sudah selesai isolasi. Tapi masih ada 5 rumah. Jadi masih zona oranye. Lalu ada juga kluster dari kru kapal dari pengangkut CPO," bebernya. (diskominfo/ cha/mgm)