BALIKPAPAN - Penyusutan volume air terjadi di Bendungan Pengendali (Bendali) Telagasari, kawasan Gunung Pasir, Kelurahan Telagasari, Balikpapan Kota. Air tiba-tiba habis dan diperkirakan terjadi rembesan akibat kebocoran di dasar pondasi bendungan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Andi Yusri melakukan peninjauan bendungan tersebut Selasa (19/5/21) kemarin. Didampingi juga kabid Sumber Daya Air dan Drainase, Rita.
Kesimpulannya, akan dilakukan investigasi hingga maksimal sebulan kedepan untuk mengetahui penyebab pastinya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai IV.
Ini dilakukan untuk investigasi terhadap peristiwa yang terjadi sejak Senin (17/5/21) ini. "Kami yang pasti kita siapkan anggaran untuk investasi ini. Pemerintah kota secepatnya akan menunggu. Koordinasi ini. Minta petunjuk, apakah tim investigasi dari BWS saja atau dari universitas," ungkapnya.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan yakni menutup sementara lubang yang menyedot air. Kurang lebih ada 10 lubang. Sambil melakukan investigasi. Bersama itu kami melakukan langkah-langkah antisipasi. Karena kami khawatir curah hujan tinggi dari hulu dan ada 51 ribu kubik air yang akan meluncur.
"Itulah mengapa investigasi dilakukan. Untuk menghindari terjadinya air bah atau banjir ke hilirnya. Di sana ada RT 49, RT 47, dan RT 48 Gunung Sari Ilir. Saya sudah minta camat dan lurah untuk melakukan koordinasi dengan RT dan warga di bawah. Kalau bisa dilakukan siskamling Terutama ketika terjadi hujan lebat di malam hari," urainya.
Pemerintah kota juga akan melakukan antisipasi dengan menyiapkan pompa oleh BPBD atau DPU. Hal ini dilakukan agar banjir yang bisa terjadi dihilir diantisipasi secepatnya. Harapannya tak terjadi banjir besar atau hal tak diinginkan lainnya. Apalagi berkaca di 2007 silam, dirinya tidak ingin sampai ada korban, baik materi maupun jiwa.
Ditambahkan Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU, Rita, hal ini diduga karena terjadi *sembulan* pada kolam bendali. "Rembesan yang melalui dasar pelimpah pondasi akan membawa material akibat perbedaan tekanan air di hulu dan hilir sehingga terjadi penyusutan dalam waktu cepat," kata Rita.
Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk pengamanan sekitar area Bendali Telagasari. Khususnya pelimpah tanggul keliling bendali, saluran pembuang dan pintu penguras.
"Untuk mengamankan lokasi sehingga pihak-pihak yang tidak berkepentingan dilarang keluar masuk bendali. Mudah-mudahan tidak signifikan terjadi penurunan," ujarnya.
Maka dari itu tidak dilakukan penutupan pintu penguras bendali untuk menghindari tertampungnya air di waduk karena dapat membahayakan konstruksi bendali dan mengancam kawasan hilir. "Semburan di hilir pelimpah akan ditutup sehingga tidak membawa dasar pondasi," tandasnya. Diskominfo/cha/mgm)