BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya agar UMKM dapat berkembang di tengah Pandemik Covid-19. Upaya yang bisa dilakukan antara lain seperti digitalisasi UMKM yang sebelumnya lebih mengandalkan penjualan konvensional.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (KUMKMP) Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengungkapkan, di tahun 2021 ini, banyak pembenahan yang akan dilakukan untuk menuju ke digitalisasai UMKM.
Pasalnya di masa pandemi banyak kegiatan yang direfocusing. Sementara kegiatan yang direfocusing di 2020 baru bisa dilaksanakan di 2021. "Nah, evaluasinya, adalah bagaimana peningkatan penjualan produk di UMKM kita," ungkapnya Selasa (20/5/21).
Pihaknya berupaya membuka ruang, seperti kembali memulai pameran. Namun memang tidak bisa terlalu masif. Apalagi dari pelaku usaha berdasarkan kelompoknya juga sudah melaksanakan kegiatan pameran atau event.
Yang kini dimaksimalkan adalah upaya branding produk UMKM di Balikpapan. "Jadi pelaku usaha ataupun produk pelaku usaha ini kami kurasi kembali. Walaupun saat ini sudah ada beberapa produk unggulan. Ada 20 lah yang secara produksi bisa dikatakan baik," katanya.
Baik ini antara lain mencakup kemasan dan kualitas serta hasilnya. Selanjutnya baru Dinas KUMKMP mendorong pelaku usaha ini ke pemasaran. Bahwa mereka membutuhkan pemasaran dan didorong ke online atau daring.
Di 2021 ini yang bisa dilakukan adalah pembinaan terhadap produk. Dirinya ingin produk-produk yang ada di koperasi menjadi branding oleh-oleh kota. Dirinya ingin Balikpapan memiliki branding terhadap produknya.
"Sementara ini perhatian kami masih di situ. Selain itu juga pelatihan untuk kemasan dan kemitraan. Di 2020 yang tidak jalan kami laksanakan di 2021," imbuhnya.
Dilanjutkannya, ke depan di 2022 ia berencana untuk lebih terfokus melatih SDM yang paham akan penjualan secara digital. Pasalnya tenaga di bidang ini masih terbatas.
"Memang selama ini rata-rata ada kendala dalam penyiapan SDM (sumber daya manusia). Nah, Kami sekarang dalam penyiapan SDM itu. Ini yang mau kami mulai 2021 sampai 2022 ini," ujarnya.
UMKM di kota Balikpapan, sebanyak 60 persen di bidang kuliner. Antara lain yang bisa dibilang sudah baik seperti Cake Salakilo dan BDS Snack. Juga Delkoff. UMKM ini yang telah berjalan. "Kami mencoba mendampingi UMKM yang di bawah mereka. Saat ini saya dalam proses validasi kembali pelaku UMKM," lanjutnya.
Dari validasi ini ada yang masuk kategori kecil, menengah dan besar. Sementara yang masuk dalam kategori besar adalah mereka yang telah berjalan. Seperti tiga UMKM yang sebelumnya disebutkan.
"Kami ingin UMKM yang saat ini masih belum berjalan, perlahan bisa menyusul UMKM tersebut. Itu yang sekarang kami lakukan," ujar Edo, sapaan Adwar Skenda. (diskominfo/ cha/mgm)