BALIKPAPAN - PMI Kota Balikpapan memperingati Hari Donor Darah Sedunia yang jatuh pada 14 Juni 2021 dengan mengadakan donor darah di Markas PMI Kota Balikpapan. Dengan menargetkan 100 kantong darah, kegiatan ini mengambil tema "Give Blood And Keep The World Beating"
Ketua PMI Kota Balikpapan drg. Dyah Muryani mengatakan, dalam peringatan hari donor darah se Dunia ini pihaknya berharap bisa menjaring donor darah sukarela (DDS) terutama yang pemula, supaya mereka selanjutnya bisa menjadi pendonor darah yang setia.
"Kegiatan ini sangat membantu karena saat ini PMI masih mengalami kurangnya darah," katanya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Donor darah yang di gelar ini dilakukan secara shift dan berlangsung sampai pukul 22.00 WITA.
Untuk ketersediaan darah di PMI Balikpapan, diakuinya kini sedang terbatas, bahkan ada stok habis. Ada beberapa stok golongan darah, namun yang paling sulit adalah golongan darah O dan AB. "Selain itu yang juga sulit adalah donor plasma konvalesen," jelasnya.
Dyah mengimbau kepada pemilik golongan darah O dan AB dapat mendonorkan darahnya, karena saat ini sangat dibutuhkan dan stoknya kian menipis. “Yang banyak golongan darah A dan B,” ungkapnya.
Ia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan darah dengan cara menjaring DDS yang baru termasuk yang lama akan tetap terus dipelihara juga seperti TNI, Polri, IMI, Pertamina, termasuk Hotel yang selalu setia mendonorkan darah. Walaupun sebagian pendonor ada yang melakukan dengan cara mobile unit.
Ditambahkan Dyah, PMI Balikpapan mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi berupa alat konektor untuk plasma konvalesen bernilai Rp 230 juta. Kemudian, Bank Indonesia memberikan dua buah timbangan darah yang diperkirakan satu buah sekitar Rp 60 juta. “Alhamdulillah, itu untuk kelancaran kami di UTD,” imbuhnya.
Dalam hal ini tugas utama dari PMI membantu masyarakat yang memang setiap hari membutuhkan transfusi darah dan juga plasma konvalesen dalam rangka menanggulangi Covid 19 yang masih berlangsung di Kota Balikpapan.
"Hal ini adalah satu pelayanan kemanusiaan yang bisa diberikan oleh PMI kepada masyarakat, rumah sakit dan penderita Covid 19 yang membutuhkan bantuan daripada darah tersebut baik dalam bentuk darah segar maupun plasma konvaliesen," terangnya. (diskominfo/ cha/mgm)