Kebun Raya Balikpapan (KRB) dengan inovasi data dan informasi digital tanaman koleksi (Digitasi)-nya masuk sebagai inovasi pelayanan publik kategori kota. Dari mulanya 3.100 peserta, dipilih 99 besar dan salah satunya adalah Kota Balikpapan.
Ini kemudian disaring kembali menjadi 45 juara dari berbagai kategori. "Balikpapan masuk bersama tujuh kota lainnya. Jadi se Indonesia hanya ada delapan kota saja," terang Kepala UPTD KRB Arrizal Rahman, Senin (2/7/2021).
Selain kategori kota, ada juga kategori kementerian, BUMN, dan kabupaten. Menurutnya, dari prestasi ini Balikpapan akan mendapatkan dana insentif daerah.
Selanjutnya kami akan terus mengembangkan inovasi ini. Mulai dari pendataan, inspeksi, perawatan dan penambahan plang barcode dan lainnya.
Sistem barcode untuk tanaman ini rencananya juga akan diadopsi untuk hutan kota dan pohon tepi jalan. "Jadi targetnya kami laksanakan itu. Semoga bisa dipasang juga. Kami juga sampaikan ke Kebun Raya Indonesia, kami siap untuk dijadikan percontohan plang barcode," katanya.
Presentasi terkait inovasi KRB ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud didampingi Kepala Bappeda Litbang Agus Budi dan Kepala UPTD KRB Arrizal Rahman melalui virtual 14 Juli lalu.
"Dari kami berharap bisa segera terimplementasi sebagai percontohan untuk plang barcode tanaman di hutan kota dan pinggir jalan. Dengan begitu anak sekolah dan masyarakat umum tidak bingung mengenali jenis pohon di hutan dan jalan kota," katanya.
Dengan melakukan pemindaian barcode melalui ponsel, mak akan langsung terhubung ke website KRB. Di dalamnya terdapat informasi nama tanaman, nama latin, jenis dan usia tanaman, juga siapa penanamnya. (diskominfo/cha/Met)