BALIKPAPAN - Pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat RT 16 Kelurahan Baru Ulu direncanakan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2022. Saat ini anggaran sudah dimulai dialokasikan sebesar Rp50 miliar pada 2022.
Alokasi di 2022 ini adalah untuk kontruksi bangunan dengan hasil studi kelayakan minimal lima lantai di atas lahan seluas 5000 meter. Pemenang lelang akan membuat Detail engineering desain (DED).
Direktur RS Sayang Ibu dr Indah Puspitasari menjelaskan, pemkot, melalui konsultan sudah membuat studi kelayakan/ feasibility study (FS) dan pemenang pembangunan sudah diumumkan.
Mereka akan membuat DED. Selanjutnya dari DED yang disusun, pembangunan akan menjorok ke bibir laut dengan ketinggian sekitar 5 lantai.
Hal penting lainya, pemerintah kota melalui perangkat daerah sudah melakukan komunikasi dengan tokoh dan RT setempat. Bahkan wali kota sudah melakukan peninjauan lokasi pembangunan rumah sakit Balikpapan Barat.
“Kita sudah komunikasi juga dengan warga setempat, RT, lurah dan tokoh masyarakat setempat. Kita perhatian juga soal ketinggian,” ucap Indah (22/8/2021).
Karena berbatasan dengan bibir pantai, untuk pembangunan lahan disisi darat akan dibuat untuk bangunan utama sedangkan sisi laut berdasarkan arahan PU Kota akan dibuat tiang pancang yang lokasinya diperuntukan parkir dan pengolahan limbah.
“Lahan sudah kita lihat bersama kemarin. Sisi darat dibuat bangunan vertikal ke atas sisi laut rencananya arahan PU buat tiang pancang nanti untuk pengolahan limbah, parkir. Ini untuk meminimalisasi seperti abrasi,” jelasnya.
Selain itu karena pembangunan RSUD tipe C, maka minimal tempat tidur yang disiapkan sebanyak 100 tempat tidur. Namun dalam studi kelayakan disebutkan tempat tidur sekitar 117.
“Kita akomodir 100 tempat tidur itu minimal dengan lantai 5 tingkat itu tidak menutup kemungkin ada pengembangan layanan tapi kita akan lihat di DED lebih detail setelah melihat kelayakan tanah. Bujet 162 miliar,” bebernya.
Selain kontruksi utama, pembangunan RS ini juga akan menelan biaya lainnya seperti penyusunan master plan, amdal lalin, alat-alat kesehatan, SDM, mebel dan lainnya.
“Untuk SDM yang punya kita ada 138 orang yang sekarang nanti kita hitung lagi kebutuhan kelas C. karena Tipe C ini juga ada pelayanan penyakit dalam, bedah. Pasti kita hitung ulang,” tuturnya. (diskominfo/ cha/mgm)