BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengungkapkan, selama tiga kali perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menunjukkan penurunan kasus yang cukup signifikan. Dari yang sebelumnya kasus positif per hari bisa sampai 600 orang, saat ini bisa turun ke angka 80 orang.
Tak hanya jumlah penambahan kasus, tapi juga tingkat kematian yang mengalami penurunan. Tak hanya itu, Bed Occupation Rate (BOR) dan Isoter juga turun.
Ia menjelaskan, saat ini BOR di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Balikpapan sudah alami penurunan hingga di kisaran 80 persen. Sementara Isoter mencapai 50 persen.
"Artinya angka ini menunjukkan keberhasilan ikhtiar kita kemarin dengan dilaksanakan PPKM," katanya.
Bagaimana pun pelaksanaan PPKM memberi dampak baik penurunan kasus maupun angka kematian akibat COVID-19 di Balikpapan.
"Seperti sekarang ini kita tetap melakukan pembatasan, tapi kan masih ada kelonggaran. Kita berharap apa yang dilakukan pemerintah ini bisa mendapat dukungan masyarakat," ungkapnya.
Meski dengan adanya PPKM terjadi dampak dalam perekonomian dan sosial, namun harapannya ini bisa memperbaiki kedepannya agar aktivitas masyarakat bisa normal kembali. "Ini salah satu kerja kita bersama," katanya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Balikpapan juga berupaya membantu masyarakat positif COVID-19. Yaitu dengan membagikan makanan bagi mereka yang isolasi mandiri.
"Kami dalam penyediaan makanan tersebut juga memberdayakan UMKM. Ini adalah upaya kami untuk tetap memberi kesempatan bagi pelaku UMKM," kata Ketua Satgas COVID-19 Kota Balikpapan tersebut.
Kendati diakuinya hal ini belum bisa terlaksana maksimal, namun upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan. Juga bantuan sosial secara tunai yang diharapkan bisa membantu perputaran perekonomian di Kota Balikpapan.
"Dengan kita berikan uang tunai maka membantu perputaran uang di kota Balikpapan. Imbas baiknya juga ke pedagang atau pelaku UMKM," katanya.
Ini jadi langkah agar perekonomian kota Balikpapan tetap bisa berjalan meskipun ada pembatasan. "Makanya kami minta masyarakat bersabar karena yang menghadapi seperti ini seluruh dunia, bukan hanya Indonesia atau Balikpapan," katanya.
Ia berharap ada gagasan atau inovasi yang bisa membangkitkan perekonomian Kota Balikpapan ke depannya.
Wali Kota Balikpapan juga menambahkan, data Dinas Kesehatan Kota menunjukkan penurunan angka kematian di kota Balikpapan. "Penurunan hingga dibawah angka 10," katanya.
Ia berharap seiring berjalannya PPKM ini ada dampak baik dengan penurunan kasus kematian. "Tentu saja kami berharap meskipun masih ada kasus positif tapi angka meninggal menurun. Kalau bisa jangan sampai ada yang meninggal. Karena yang kita jaga adalah keselamatan nyawa," katanya
Untuk informasi, berdasarkan rilis Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, penambahan kasus per Senin, 23 Agustus 2021 mencapai 98 orang. Sementara untuk kasus selesai isolasi mencapai 227 pasien. Angka meninggal dunia per Senin kemarin 8 orang.
Sementara untuk kasus aktif COVID-19 di Balikpapan 23 Agustus mencapai 1.751 kasus, yang rinciannya positif dirawat di rumah sakit 370 kasus, dan isolasi Mandiri 1.381 kasus. (diskominfo/ cha/mgm)