BALIKPAPAN - Pantai Segarasari Manggar sebagai tempat wisata kelolaan Pemerintah Kota Balikpapan kini telah mendapatkan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Sertifikat tersebut dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 20 Oktober 2021.
Untuk bisa mendapatkan sertifikat ini, harus memenuhi unsur sesuai singkatannya. Ini diterapkan oleh pelaku atau penyedia jasa pariwisata.
Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) kota Balikpapan, Doortje Marpaung, di Pantai Segarasari Manggar, penerapan aspek CHSE diantara dengan melibatkan Tim Bala Wisata, Tim Service, Kelompok Pemberdayaan Masyarakat bagi masyarakat sekitar objek wisata tersebut, pengelola, dan Tim Gabungan.
"Yang paling utama pada awal pandemik kami juga sudah menerapkan protokol kesehatan. Kami juga menerapkan kebersihan dan sebagainya. Kriteria yang memenuhi CHSE, mungkin tim sudah melihat. Selain itu juga kami berkomitmen dan konsisten melaksanakan," urai Doortje (21/10/2021).
Pantai Manggar, sejak pemberlakuan PPKM level 2 di Balikpapan, sudah kembali beroperasional. Pada akhir pekan pengawasan di pantai tersebut ditingkatkan karena jumlah pengunjung yang cukup membeludak.
"Yang kami lakukan adalah membuat pintu satu jalur, jadi pintu masuk dan keluarnya berbeda. Supaya tidak bertumpuk. Namun karena lokasinya luas, tidak ada penumpukan pengunjung," katanya.
Menurutnya penggunaan aplikasi pedulilindungi dan menunjukkan sertifikat vaksin belum dilakukan. Karena banyak pengunjung yang membawa anak-anak, sementara usia tersebut belum mendapatkan vaksin COVID-19.
"Jadi langkah berikutnya yang kami persiapkan. Pembatasan sementara ini kami lakukan ketat, yaitu 50 persen. Pantai ini panjangnya mencapai 1,8 kilometer, jadi orang tak menumpuk. Kendaraan saja yang masih menumpuk," terangnya.
Pantai Manggar, lanjut dia, akan tetap berkomitmen untuk melaksanakan sesuai CHSE. Antara lain dengan tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan.
"Kami juga akan berbenah agar pantai wisata kelolaan Pemerintah Kota ini lebih bersih, lengkap sarananya, juga lebih oke," katanya.
DPOP berencana membuka homestay di pantai yang berlokasi di kawasan Balikpapan Timur tersebut. Sudah dilakukan uji coba oleh Wali Kota dan keluarga, namun belum sempat menginap.
"Kalau sudah jadi akan disiapkan untuk dibuka malam hari. Kami juga akan bersinergi dengan investor sekitar agar pengembangannya bagus. Selain itu sarana dan prasarana yang akan dibenahi dan ditambahkan," terang Doortje.
Saat ini DPOP juga tengah melaksanakan kajian penanganan abrasi pantai. Selain itu yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia yang mesti ditingkatkan wawasan dan pelayanannya.
"Banyak sih hal yang harus dibenahi. Tak bisa berpuas tapi harus berbenah meski dengan segala keterbatasan," tandasnya. (diskominfo/ cha/mgm)