BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud didampingi Forkopimda Kota Balikpapan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, pejabat Pertamina, pimpinan fasilitas layanan kesehatan, serta pejabat lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan video conference bersama dewan juri Anugerah Tangguh Adhiwirasana, Kamis (28/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota memaparkan mengenai penanggulangan COVID-19 di Kota Balikpapan, serta inovasi-inovasi yang dilakukan. Sebelumnya Kota Balikpapan berhasil lolos tahap self-assessment bersama 29 provinsi, kabupaten dan kota lain se Indonesia.
Wali Kota Rahmad Mas'ud menjelaskan, dalam kegiatan yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini dirinya berkesempatan memaparkan kepada dewan juri terkait awal mulai sebelum kasus COVID-19 melonjak, sampai penanganannya, dan perekonomian Kota Balikpapan.
"Juga solusi dan langkah untuk bertahan pasca Pandemik COVID-19. Sudah kami jelaskan terkait inovasi-inovasi Balikpapan," jelas Rahmad.
Ia menyebutkan, Balikpapan merupakan daerah yang memprioritaskan Perilaku hidup sehat. Bagaimana agar masyarakat terus diberi pemahaman terkait pentingnya hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga menambahkan, bisa terpilihnya Balikpapan bersama beberapa daerah lainnya sebenarnya tak disangka-sangka. pemerintah kota sebelumnya tidak diinformasikan terkait penilaian Anugerah Tangguh Adhiwirasana ini. Penilaian sepenuhnya dilakukan pusat.
"Kemudian kami mendapatkan informasi ucapan selamat melalui WhatsApp oleh panitia BNPB Pusat, Mendagri, Kemenkes dan tim eksternal. Balikpapan lolos tahap I," jelas Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.
Terkait hal ini Pemerintah Kota tidak mempersiapkan apapun. Dari dewan juri memilih Balikpapan sebagai salah satu kota yang dianggap tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Padahal Balikpapan termasuk kota dengan kasus cukup tinggi atau zona merah cukup lama dibanding daerah lain. "Tapi mungkin karena yang kita hadapi berat, jadi nilai plus dan memenuhi kriteria tangguh. Jadi kita lolos pada tahap I," katanya.
Setelah lolos pada tahap I, Pemerintah Kota Balikpapan diminta untuk mengirimkan dokumen dalam waktu satu hari. Sehingga dokumen yang dikirimkan adalah informasi yang sudah ada, baik dari media atau pun dokumentasi.
"Kami serahkan video dan pemberitaan. Kami kirim, meskipun juga ada kuesioner panduan. Kami berusaha mengisi dan saat itu kita bersaing dengan 75 daerah," katanya.
Rupanya Balikpapan kembali lolos dan Wali Kota diminta mempersiapkan untuk menyampaikan paparan. "Paparan hari ini adalah tahap II. Waktunya hanya 15 menit harus menampilkan inovasi daerah," terangnya.
Balikpapan yang dikenal sebagai Kota Minyak, pada awal pandemik kasus dari pekerja migas cukup tinggi. Hingga melalui diskusi dengan Pertamina, pemerintah kota bermaksud mengangkat isu tingginya kasus COVID-19 di sektor migas. "Dan mereka setuju. Apalagi kita berhasil menurunkan kasus," jelasnya.
Ia membeberkan kolaborasi yang selama ini dilakukan bersama Pertamina demi penurunan kasus di sektor migas ini. Dalam hal ini tim dari Satgas Covid-19 Kota Balikpapan masuk ke perusahaan-perusahaan dan membentuk tim monpera (Monitoring Evaluasi Perusahaan).
"Mereka hampir tiap hari masuk perusahaan, bahkan sampai masuk menggunakan speed boat ke perusahaan. Sehingga karena kita punya laporannya, akhirnya itu yang kami kirimkan," jelasnya.
Selanjutnya Kota Balikpapan menunggu lagi pengumuman tiga besar. Saat ini Balikpapan sudah berhasil masuk 10 besar tingkat kota. "Kita tunggu. Tapi sekarang pun kita sudah mendapat piagamnya. Jadi nanti tiga besar ada penghargaannya lagi. Memang semua prosesnya serba cepat," tandasnya. (diskominfo/ cha/mgm)