BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Balikpapan, pada Jumat (28/1/2022). Rapat ini, selain membahas mengenai informasi kasus COVID-19 di Balikpapan, juga masukan Menteri PUPR berkaitan dengan tindakan untuk tanjakan Muara Rapak.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan peta risiko zonasi COVID-19, Balikpapan masuk ke risiko rendah atau zona kuning.
"Namun pada infografis provinsi, yang memiliki indikator berbeda dengan yang kita gunakan, Balikpapan termasuk zona oranye," beber Kepala Dinas Kesehatan, Andi Sri Juliarty.
Angka kasus di Balikpapan tahun ini rendah, kendati semua kecamatan telah berada di zona kuning. Sejumlah kecamatan yang mengalami peningkatan kasus, yakni Balikpapan Utara, Kota dan Tengah.
Untuk Kelurahan yang mengalami peningkatan kasus antara lain Batu Ampar, Manggar, Sungainangka, Damai, Telaga Sari, Graha Indah dan Baru Ulu.
"Selama sebulan kami melakukan pengamatan, ada kenaikan di pekan tiga Januari. Kami terus melakukan testing dan tracing, baik untuk kasus maupun pelaku perjalanan atau pekerja," terangnya.
Ia pun menyampaikan, bahwa diperlukan pengetatan pengawasan arus penumpang perjalanan dalam negeri dan luar negeri di bandara maupun pelabuhan. "Bisa dilakukan skrining acak lagi," sebutnya.
Dirinya juga menyampaikan agar perusahaan memberlakukan WFH bagi pekerja yang baru kembali dari luar kota. "Jadi bukan memperpanjang cuti namun memberi WFH, kemudian melakukan tes antigen baru masuk kantor kembali," tutur Dio, sapaannya.
Ia pun menyampaikan bahwa tes antigen di puskesmas kini bisa didapatkan gratis, agar tidak memberatkan pekerja. Jika nantinya negatif baru bisa masuk kerja kembali.
Sementara berkaitan dengan flyover, Wali Kota Rahmad Mas'ud mengungkapkan, bahwa Menteri PU PR tidak merekomendasikan pembangunan karena dianggap merusak estetika kota. Kendati begitu pemerintah akan tetap mengambil tindakan.
"Karena ini adalah perintah Bapak presiden, sehingga menteri langsung ke lokasi begitu tiba di Balikpapan. Melihat kondisi fisiknya tidak disarankan membuat flyover. Tapi yang akan segera dieksekusi adalah membuat landai jalan," terangnya.
Ia membeberkan, tingkat ekstrim jalan sebenarnya belum mencapai batas ekstrim. Sehingga diperintahkan melalui Balai Jalan, dalam waktu dekat akan dilakukan pelebaran jalan.
"Kami akan menghubungi Pertamina untuk meminta dibukakan jalan dan dilebarkan. Pekerjaan dari Balai Jalan. Ini solusi tercepat, murah, nyaman dan indah sesuai estetika kota, menurut pak menteri. Apapun bentuknya yang penting dikerjakan dan tak ada korban lagi," tutur wali kota. (diskominfo/ cha/mgm)