BALIKPAPAN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty berharap agar gelombang 3 COVID-19 bisa dicegah di Kota Balikpapan. Pihaknya juga melakukan sejumlah antisipasi untuk menekan kasus positif di masyarakat. Termasuk antisipasi varian Omicron.
Kendati untuk di Balikpapan sebenarnya belum ditemukan varian Omicron, pihaknya mengambil langkah dengan memperbanyak pengiriman sampel. Karena sebenarnya, sampai kini bukannya tidak ditemukan kasus Omicron di Balikpapan, tapi beberapa sampel memang belum ada hasilnya.
Sejauh ini Dinas Kesehatan Kota Balikpapan telah mengirim 59 sampel. "Kami juga meminta kantor-kantor mengurangi perjalanan dinas ke daerah-daerah dengan kasus tinggi, terutama pulau Jawa," ungkapnya (2/2/2022).
Menurutnya, untuk meminimalisir penularan COVID-19, jika terpaksa dilakukan perjalanan dinas, saat kembali, pekerja harus melakukan karantina mandiri di rumah. "Keluarga juga jangan kontak dahulu selama tiga hari," ungkap Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.
Karena selama ini banyak penularan terjadi di rumah. Para pekerja yamg melakukan perjalanan luar daerah juga diminta untuk tidak langsung masuk kantor tapi terlebih dahulu melaksanakan wfh tiga hari. "Setelah itu melaksanakan tes antigen sebelum masuk kantor lagi," terang Dio.
Selain itu, walaupun Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa Balikpapan masih melaksanakan PPKM level 1, namun dengan kenaikan kasus sepekan ini maka disepakati akan tetap dilakukan pembatasan.
Dio juga menerangkan, jika ditemukan kasus di sekolah, maka pada kelas yang bersangkutan akan ditiadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini pun belaku bagi sekolah yang belum lengkap vaksinasinya. "Jadi mereka harus melakukan belajar daring kembali," katanya.
Pada kasus beberapa waktu terakhir, rata-rata pasien mengalami gejala ringan dengan keluhan spesifik rata-rata tenggorokan sakit. "Kelurahan ini berbeda dengan varian Delta yang lalu. Mereka merasa tenggorokan seperti teriris. Selain itu kebanyakan kasus memang dari perjalanan dinas," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)