Dinas Perdagangan bersama KPPU dan Ombudsman Sidak Minyak Goreng ke Distributor

BALIKPAPAN - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan menggelar inspeksi mendadak (sidak) minyak goreng ke dua gudang distributor, Selasa (8/3/2022). Sidak dilakukan bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil V Balikpapan dan Ombudsman Kota Balikpapan.

Sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap kelangkaan minyak goreng yang saat ini mulai terjadi di Kota Balikpapan.
Dalam sidak ini, Kepala Disdag dan rombongan sidak melihat secara langsung pasokan minyak goreng di distributor.

"Stok yang ada ini kami minta untuk segera didistribusikan sesuai dengan permintaan pasar. Kami minta utamakan dulu Balikpapan karena ini ring satunya,” ujar Arzaedi.

Dalam sidak ini ditemukan sejumlah tumpukan karton minyak goreng yang informasinya baru akan disalurkan ke sejumlah lokasi di Balikpapan, juga ke Penajam Paser Utara dan Tanah Grogot.

Menurut keterangan dari distributor, produsen atau pabrikan minyak goreng masih rutin mengirimkan barang tersebut. Hanya saja saat ini, jumlah kiriman minyak goreng kepada distributor dibatasi secara langsung oleh pihak produsen.

“Kalau distributor malah mintanya lebih banyak, tapi produsen yang membatasi,” kata Arzaedi.

Mengantisipasi kecurangan, Arzaedi meminta agar pendistribusian minyak goreng turut mencantumkan keterangan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu saat dijual.

Pihak distributor juga telah menyanggupi permintaan itu. Mereka (distributor) akan memberi cap pada faktur penjualan saat disalurkan kepada sejumlah retail atau toko.

"Data Februari kemarin semestinya mencukupi, tapi Maret ini kita masih tahap pengumpulan data. Sebab laporan dari distributor, pasokan minyak goreng dari produsen juga naik turun,” terangnya.

Arzaedi membandingkan, apabila dikalkulasikan maka sebetulnya 3 hingga 4 liter minyak goreng dapat mencukupi kebutuhan untuk 1 Kepala Keluarga (KK).

Akan tetapi pada kenyataannya masyarakat justru berbondong-bondong mencari minyak, padahal pasokan minyak goreng di rumahnya masih ada.

"Kenyataannya di lapangan kosong ini yang mau kita cari tahu, setelah melihat di lapangan dan ke distributor kita akan evaluasi hasilnya," pungkas Arzaedi Rachman. (diskominfo/cha/mgm)