Transformasi Kesehatan Seiring Transformasi IKN, Kongres PDGI XXVII Dilaksanakan di Balikpapan

BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud didampingi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menghadiri pembukaan Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVII, Kamis (14/3/2022) di Ballroom Hotel Gran Senyiur. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

Dalam kesempatan ini Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi juga menyampaikan sambutannya. Para peserta kegiatan adalah dokter gigi se-Indonesia. Bertema Peran PDGI dalam Pembangunan Kesehatan di Era Industri 4.0, kongres diselenggarakan dari 17-19 Maret 2022 dengan diikuti 1.300 peserta.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono membuka acara dengan memukil gong, didampingi Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim Padillah Mante Runa.

Wamenkes mengungkapkan, kegiatan yang sempat tertunda dua tahun lalu akibat pandemi COVID-19 ini, membawa misi transformasi kesehatan seiring dengan transformasi ibu kota negara (IKN) baru yang berlokasi di Kalimatan Timur.

"Layanan primer, rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan merupakan titik tolak dari transformasi kesehatan yang kita lakukan di masa-masa ini," ungkapnya.

Dalam sambutannya Ia menyampaikan sejumlah persoalan kesehatan di Indonesia yang perlu diselesaikan. Termasuk diantaranya persoalan tuberkolosis yang tertinggi ketiga di seluruh dunia, setelah India dan Cina. Juga penyakit tidak menular yang presentasenya mencapai 73 persen dari seluruh kematian di Indonesia.

Ia juga membahas persoalan kesehatan gigi dan mulut. Sebanyak 45,3 persen dari orang yang menderita gigi rusak dan berlubang 40 persen mengalami gusi bengkak. 42 orang diantaranya memilih berobat sendiri ketika ada masalah gigi.

"Ini menjadi masalah potensial di dalam transformasi kesehatan, terutama untuk masalah gigi dan mulut. Apalagi jumlah jumlah dokter gigi yang berpraktek belum mencukupi dari kebutuhan dokter gigi menurut WHO yang berbanding 1:7500 populasi. Sementara di Indonesia hanya ada 36.515 saja atau 0,11 per 1.000 penduduk," urainya.

Kemudian masalah lain adalah pemerataan praktek dokter gigi yang terjadi ketimpangan karena distribusinya tidak merata.

Diwawancarai usai pembukaan kongres, Wagub Hadi Mulyadi mengucapkan selamat atas dilaksanakannya kongres ini di Balikpapan. Juga mengimbau masyarakat untuk memiliki kesadaran hidup sehat, terutama kesehatan gigi. "Karena kesehatan gigi ini tidak bisa dianggap sepele. Banyak penyakit yang menjadi dampak kesehatan gigi yang tidak baik," ungkapnya.

Ia juga berharap Kaltim den Indonesia makin membudayakan kehidupan sehat. Juga mengkonsumsi makanan yang bergizi, seimbang dan aman. "Para dokter, tidak hanya dokter gigi tapi semua dokter, harus terus mengampanyekan cara hidup sehat," katanya. (diskominfo/cha/mgm)