BALIKPAPAN - Plt Kepala Diskominfo Balikpapan mewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud hadir dalam pembukaan kegiatan Dialog Nasional yang dilaksanakan Media Online Indonesia (MOI), Selasa (22/3/2022) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan. Dialog ini mengangkat tema Peran Media Online dalam Pembangunan Indonesia di Tengah Perubahan Revolusi Industri 4.0.
Ketua MOI Pusat, Rudi Sembiring Meliala menjelaskan pada para hadirin mengenai MOI yang merupakan organisasi perusahaan media online. MOI adalah organisasi perusahaan pers yang menaungi perusahaan pers online.
"Organisasi ini menjadi penting karena saat ini, berdasarkan data Kementerian Kominfo dua tahun lalu, ada 42 ribu media online di Indonesia. Sementara yang tersertifikasi baru sekira 2.000. Jadi masih banyak yang belum terverifikasi dan ini rawan dikriminalisasi," ungkapnya.
Itulah mengapa MOI didirikan, untuk menyambut kehadiran dan kelahiran media online ini. Menurutnya MOI dibangun untuk menyambut pertumbuhan luar biasa media online di seluruh Indonesia.
"Sehingga kami bisa dikatakan media lokal dan daerah, media kecil yang kerap dianggap abal-abal. Karena banyak yang belum berbadan hukum. Sehingga kami keluarkan program, semua yang masuk MOI mendapat bantuan pendirian badan hukum urusan pers," katanya.
Sementara, Plt Kepala Diskominfo, Muhammad Farid Rizal menyambut baik keberadaan MOI ini dan diselenggarakannya dialog ini. Sebagai upaya mendorong kesadaran semua pihak berperan serta dalam membangun bangsa, agar semakin maju. Khususnya melalui peran media online yang sangat penting di era industri 4.0 ini.
"Saat ini media online cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat, didukung aplikasi berbasis online yang bisa diakses masyarakat di manapun dan kapanpun," katanya.
Kesuksesan agenda pembangunan juga tak lepas dari peran media. Dalam rangka mempersiapkan Provinsi Kalimantan Timur yang ke depannya akan menuju Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
"Melalui pemberitaan yang cepat, akurat, transparan dan berimbang, media diharapkan mampu membangun antusiasme masyarakat untuk mensukseskan agenda. Menjadikan provinsi Kaltim sebagai IKN yang berfungsi optimal," tutur Farid.
Sementara, Kepala Diskominfo Kaltim, M. Faisal, mewakili Gubernur Isran Noor menyampaikan, saat ini memasuki masa dimana dunia penuh dengan berbagai pengetahuan dan teknologi tinggi. Terutama di bidang komunikasi dan informasi.
"Saya sepakat atas rilis kementerian, bahwa media online sudah 42 ribu. Pada tahun lalu dewan pers hanya sanggup verifikasi 370 kira-kira. Tahun 2022 targetnya 650. Masih banyak media yang perlu diverifikasi dan lakukan pembinaan," katanya.
Ia mengapresiasi, dan berharap MOI dapat membantu anggotanya dalam upaya verifikasi ini juga. Ia melanjutkan, media online hadir dengan kecepatan informasinya, mengalahkan media cetak. Namun saat ini media sosial pun sudah menjadi rujukan informasi. Padahal itu belum tentu kebenarannya.
"Tapi pertanyaannya apakah media online sudah memenuhi kaidah dan etika jurnalistik? Mari bersama, media online berbenah. Sehingga keinginan pemerintah untuk lebih mempercayai media online terwujudkan," katanya. (diskominfo/cha/mgm)