BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud berdialog dengan mahasiswa dan para sopir truk yang melakukan aksi di depan Balaikota Balikpapan, Rabu (30/3/2022). Dialog dilakukan di VIP Room Balaikota dengan dihadiri perwakilan kedua pihak.
Wali kota mengungkapkan, melalui pertemuan tersebut dirinya memahami tuntutan para peserta aksi. Yang terpenting adalah jangan sampai ada antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar lagi. Mereka juga berharap, BBM dengan subsidi disalurkan pada yang berhak tanpa antri.
"Mereka menyampaikan, agar BBM bisa diperoleh yang berhak tanpa antri. Mereka juga menyampaikan, ada yang bahkan tidak kebagian," tutur Wali Kota Rahmad Mas'ud.
Dirinya mengerti tuntutan ini dan berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Ia juga berharap permasalahan ini bisa terselesaikan dengan adanya penambahan SPBU di Kilometer 13.
"Nanti mobil yang bermuatan dan berhak menggunakan BBM bersubsidi akan dialihkan, termasuk mobil besar. Sehingga tidak masuk dalam kota," jelasnya.
Namun ia menegaskan, sesuai regulasi, BBM subsidi hanya berhak untuk di luar dua kategori, pertambangan dan perkebunan. Keduanya dikecualikan, dan apabila mobil mengangkut di luar dua kategori ini, maka dipersilahkan menggunakan BBM bersubsidi.
"Tapi kalau muatannya industri dan pertambangan, bisa dipidana jika mengambil yang bukan haknya, dalam hal ini yang bersubsidi," tegasnya.
Sementara itu untuk penambahan kuota, sesuai regulasi disalurkan ke SPBU. Nantinya akan dilihat kembali jika setelah dibuka SPBU Kilometer 13 masih kurang, kemungkinan akan ditambah kembali.
"Tapi kan belum tentu kurang. Kebutuhan kita kira-kira 80 ton per hari. Tadi dari mereka (peserta aksi) menyampaikan, gimana muatan pasir dan batu bara. Saya hanya menyampaikan bahwa yang berhak adalah di luar muatan pasir, perkebunan, dan hasil tambang," tuturnya.
SPBU Kilometer 13 sebelumnya direncanakan akan dibuka usai lebaran Idulfitri. Namun karena hal-hal ini, maka pembukaan SPBU percepat. "Insyaallah Sabtu dibuka," tandas Wali Kota Balikpapan. (diskominfo/cha/mgm)