Wali Kota Lantik Pejabat Administrator Pengawas dan Kepala Puskesmas di Lingkungan Pemkot Balikpapan
BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud melantik mengambil sumpah jabatan sejumlah Pejabat Administrator Pengawas dan Kepala Puskesmas, Jumat (1/7/2022) di Aula Balaikota Balikpapan. Kegiatan ini adalah rotasi yang dilakukan untuk penyegaran di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.
Memulai sambutannya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengucapkan duka mendalam dan belasungkawa atas wafatnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB), Tjahjo Kumolo.
Ia menyampaikan selamat pada para pejabat yang baru dilantik. Ia berharap, mereka dapat menjalankan tugas dengan baik. Agar Pemerintah Kota Balikpapan dapat memberikan pelayanan yang makin optimal bagi warga Kota Balikpapan.
"Juga melaksanakan agenda pembangunan, khususnya mempersiapkan Balikpapan sebagai teras Ibu Kota Negara (IKN)," tutur Wali Kota Rahmad Mas'ud.
Ia ingin pelantikan ini ditindaklanjuti dengan kinerja cepat. Menurutnya, kualitas pelayanan masyarakat sangat menentukan daya saing suatu daerah.
"Sehingga saya meminta saudara utuk mampu mengidentifikasi masalah terkait bidang masing-masing. Optimalkan sumber daya, atau potensi diri. Sehingga bisa jadi solusi dan kontribusi bagi proses pembangunan Kota Balikpapan," urainya.
Apalagi saat ini teknologi digital kian maju, sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Balikpapan harus bisa memanfaatkan dengan maksimal. "Ini demi kemajuan daerah, di era industri 4.0 ini," lanjutnya.
Juga melaksanakan kolaborasi di lintas sektor agar upaya pembangunan lebih maksimal. Ia juga berpesan kepada para Kepala Puskesmas di Kota Balikpapan, bahwa peran mereka sangat penting.
"Karena akses kesehatan adalah hak mendasar warga. Dan Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang paling dekat degan masyarakat," tegasnya.
Puskesmas harus bisa memberikan kinerja terbaik. Bukan hanya dalam hal mengobati, tapi juga melakukan upaya preventif terhadap penyakit. "Dengan memaksimalkan edukasi dan sosialisasi kesehatan bagi masyarakat," tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), keseluruhan ada 87 ASN yang dilantik.
"Mereka dirotasi, selain penyegaran, juga ditempatkan di sejumlah posisi yang kosong," kata Kepala BKPSDM, Sri Wahyuningsih.
Rotasi adalah hal yang dilakukan di organisasi pemerintahan untuk memaksimalkan kinerja. "Ini bagian dari dinamika organisasi. Proses mutasi dan rotasi, dan pastinya dilakukan evaluasi," katanya. (diskominfo/cha/mgm)