BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan didukung Unicef, menggelar dialog publik membahas pentingnya imunisasi anak, Selasa (5/7/2022). Kegiatan ini digelar di Pentacity Mal, dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Koordinator Unicef Kaltim, Ghofur Hariyono mengungkapkan, dengan adanya BIAN ini jadi momen penting untuk penguatan imunisasi rutin anak. Terutama mereka yang belum lengkap imunisasinya.
"Juga pemberian imunisasi tambahan untuk satu dosis campak rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," tuturnya.
Jadi meskipun anak sudah mendapatkan imunisasi tersebut pada usia 9 bulan atau 1 tahun, tetap diberikan lagi tambahan satu dosis lagi di usia 9 sampai kurang dari 12 tahun.
"Kemudian imunisasi kejar untuk melengkapi dosis bagi anak yang imunisasinya belum lengkap. Seperti imunisasi polio maupun DPT," sebutnya.
Saat ini menjadi kesempatan orang tua untuk mendukung Bulan Imunisasi Anak Nasional ini. Yang pencanangannya sudah dilakukan sejak 18 Mei lalu di Kota Balikpapan.
"Kegiatan ini diperpanjang dari Kementerian Kesehatan hingga 29 Juli. Karena cakupan di kota Balikpapan, sampai sebelumnya masih di 70,9 persen," terangnya.
Dengan cakupan minimal 95 persen di seluruh kelurahan atau desa, masih butuh seitar 25 persen lagi untuk mengejar. "Ini juga kesepakatan untuk putra-putri yang imunisasinya belum lengkap," terangnya.
Karena menyasar anak usia sekolah, kegiatan imunisasi dilaksanakan antara lain di sekolah, posyandu, dan puskemas. "Ini upaya kami dari Unicef bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk menjangkau adik-adik yang belum mendapatkan imunisasi," katanya.
Terlebih karena saat ini masa libur sekolah. Sehingga imunisasi digenjot untuk mencegah kejadian luar biasa *seperti* yang terjadi di daerah lain berkaitan degan campak, rubella, maupun polio. "Karena kita berharap anak-anak dapat tumbuh dengan sehat melalui adanya imunisasi ini," tutur Ghofur.
Sementara, dalam penyampaiannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty berharap, percepatan imunisasi anak ini bisa dilakukan dengan maksimal. Karena kegiatan ini sesungguhnya sudah selesai pada Juni lalu, namun diperpanjang karena target nasional belum tercapai.
"Mohon bantuan PKK dan camat. Untuk sekolah, anak-anak SD hampir semua sudah dilakukan imunisasi BIAN. Karena memang lebih mudah dijangkau. Yang masih belum adalah anak-anak balita," ungkapnya.
Pada musim liburan ini, Dinas Kesehatan juga membuka posko imunisasi BIAN di kawasan pusat perbelanjaan. "Kami memperkirakan anak-anak banyak di mal. Dan memang pelaksanaan di sini suasananya lebih menyenangkan," jelas Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.
Dio berharap, Balikpapan tak sampai mengalami KLB atau kejadian luar biasa seperti daerah lain. "Balikpapan memang belum, tapi pintu gerbang. Jangan sampai orang tua yang membawa anaknya liburan ke daerah lain, lalu tujuannya daerah KLB, pulang membawa penyakit. Kita harus waspada," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)