BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan menggelar apel pagi, Senin (11/7/2022) yang perdana dilaksanakan pasca pandemik COVID-19 terjadi di Kota Balikpapan. Apel berlangsung di halaman Balaikota Balikpapan, dengan dipimpin Pj Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Muhaimin, yang mewakili Wali Kota Rahmad Mas'ud.
Dalam sambutannya, Pj Sekda menyampaikan rasa syukurnya, sehingga apel ini dapat kembali dilaksanakan pasca pandemik.
Dalam kesempatan ini dia mengajak seluruh peserta upacara mendoakan wali kota dan keluarga yang tengah melaksanakan ibadah haji. Doa yang sama juga ditujukan bagi 241 jemaah haji asal kota Balikpapan.
Muhaimin mengungkapkan, belakangan ini tren kasus COVID-19 kembali naik. Meskipun Balikpapan masih berada di PPKM level I, namun laporan terakhir Satgas Covid Kaltim, Balikpapan adakah satu-satunya yang berada di zona merah.
"Mungkin karena naiknya covid di Kota Balikpapan. Mungkin masih sedikit, tapi didominasi oleh kluster pelaku perjalanan. Banyak yang berlibur di luar kota dan dari perusahaan. Ini yang mengakibatkan kita di zona merah. Ini berdasarkan laporan Satgas Covid Kaltim," terang Pj Sekda Balikpapan.
Ia mengajak seluruh pihak tetap menjaga protokol kesehatan. Sehingga seluruh warga bisa terbebas Covid dan kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik. "Jangan sampai, apel pagi yang baru kita laksanakan hari ini, kemudian dilarang lagi oleh Kemendagri," tuturnya.
Muhaimin juga menyampaikan terkait tahun ajaran baru 2022-2023 yang dimulai hari ini. Kawasan Jendral Sudirman sejak pagi pun terlihat padat. "Karena anak-anak kita sedang melaksanakan masa orientasi sekolah," katanya.
Ia berharap ini bisa menjadi perhatian seluruh pihak. Sehingga ada upaya pengaturan waktu demi menghindari kemacetan yang terjadi. Antara lain dari upaya mengatur waktu berangkat sekolah agar kendaraan tidak menumpuk di jalan.
Balikpapan adalah kota transit, yang sebagian perekonomiannya bergantung pada arus keluar masuk warga dan tamu-tamu. Maka apabila pandemik COVID-19 tak segera ditangani, dikhawatirkan bisa kembali ke pengetatan. Ini bisa berdampak kembali pada perekonomian Kota Balikpapan.
"Untuk diketahui, primadona kita penghasil pendapatan asli daerah berasal dari pajak hotel dan restoran. Maka dengan banyaknya tamu luar daerah yang menuju lokasi IKN. Sehingga hotel dan restoran mulai ramai," sebutnya.
Ia pun meminta kepala organisasi perangkat daerah untuk terus berkoordinasi dengan pimpinan. Terutama terkait kendala, agar proses pelayanan di Pemerintahan Kota Balikpapan dapat berjalan dengan baik. (diskominfo/cha/mgm)