Perkembangan COVID-19, Balikpapan Masuk Resiko Rendah


BALIKPAPAN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan, bahwa pihaknya telah melaporkan perkembangan COVID-19 mingguan dalam rapat coffee morning, Senin (18/7/2022). Bahwa di pekan ke-28 ini, sesuai peta resiko nasional, Balikpapan masuk resiko rendah.

Mengacu asesmen situasi Kementerian Kesehatan, per 16 Juli 2022, posisi Balikpapan berada di level dua, sementara dari Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim, Balikpapan masuk ke zona merah. Kendati begitu Balikpapan masih menerapkan PPKM Level 1 hingga 1 Agustus nanti.

"Jadi ini yang perlu diketahui masyarakat, bahwa dalam keputusan kebijakan maupun rekomendasi kegiatan kita mengacu dari Inmendagri (Instruksi Kementerian Dalam Negeri)," tutur Andi Sri Juliarty dalam rilis media (18/7/2022) di Lobi Balaikota.

Sejumlah kecamatan dengan angka kasus tertinggi yakni Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Barat. Secara keseluruhan, Tiga kelurahan dengan kasus tertinggi yakni Gunung Samarinda Baru, Gunung Samarinda, dan Sepinggan.

"Kita ketahui bahwa presiden menetapkan indikator suatu daerah boleh relaksasi kegiatan berdasarkan R0 atau R nought. Jika di atas 1 maka perlu pembatasan jika dibawah 1 maka boleh relaksasi. Adapun posisi kota Balikpapan sendiri saat ini yakni di R0 0,93 artinya Balikpapan belum melampaui 1," beber Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.

Untuk percepatan penanganan COVID-19, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan telah melakukan tracing dan testing dalam pekan ini. Total ada 4.186 antigen dan 2.796 untuk PCR telah dilakukan.

Dio juga membeberkan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Balikpapan. Ada 9 orang pasien dengan gejala sedang yang dirawat di rumah sakit. Sementara itu pasien yang menjalani isolasi Mandiri ada 63 orang.

"Kelompok kasus terbanyak masih dari pelaku perjalanan yang membentuk kluster. Terutama yang pulang liburan. Selain itu juga masih didominasi pekerja migas dan tambang yang melakukan skrining," sebut Dio. (diskominfo/cha/mgm)