BALIKPAPAN - Dalam rangka mewujudkan Balikpapan Smart City, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memasang fasilitas jaringan internet atau titik hotspot di sejumlah tempat publik. Akan dilakukan penambahan titik hotspot untuk dimanfaatkan masyarakat Kota Balikpapan.
Kepala Diskominfo Adamin Siregar menjelaskan, saat ini hotspot yang telah terpasang tersebar di 20 titik. Lokasinya di tempat-tempat penting kantor pemerintahan yang memberikan pelayanan publik, juga public area. “Seperti Dinas Perizinan dan Disdukcapil. Ada juga di Taman Tiga Generasi,” tuturnya.
Adamin menuturkan, pihaknya berencana menganggarkan penambahan titik hotspot pada tahun 2023 mendatang. Hotspot ini akan dipasang sebagai fasilitas WiFi publik. Lokasi-lokasi tersebut antara lain posyandu, lapangan olahraga, hingga tempat umum lainnya.
Walau pun memang belum dapat dipastikan titik yang pasti. Namun begitu dipastikan akan dipasang di public area. "Kami akan berupaya memasang secara merata di seluruh wilayah Balikpapan. Jadi tidak fokus di satu wilayah saja,” tuturnya.
Menurutnya akan dilakukan pendataan terlebih dahulu melalui kecamatan dan kelurahan. Sehingga titik hotspot bisa terbagi rata. Kira-kira akan ada 100 titik hotspot menggunakan anggaran APBD 2023.
"Kemungkinan butuh anggaran Rp700 juta. Itu jika melihat biaya operasional titik hotspot yang sudah existing. Satu titik membutuhkan biaya Rp500 hingga Rp600 ribu per bulan," tutur Adamin.
Dengan begitu, dalam setahun anggaran yang dibutuhkan sekitar 6 sampai 7 juta rupiah per titik. Ia pun memprediksi 100 titik hotspot yang baru akan membutuhkan anggaran berkisar Rp700 juta. Nantinya dengan anggaran sebesar itu, Diskominfo bisa menyediakan internet dengan kecepatan up to 50 mbps di setiap titik.
Kecepatan hingga 50 mbps ini dirada cukup untuk penggunaan tempat publik. Sementara sambil berjalan akan dilakukan evaluasi. “Kalau memang itu masih kurang besar, nanti kita tambah lagi kuotanya,” tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)