BALIKPAPAN - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Sri Wahjuningsih mewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut kedatangan peserta studi lapangan dari Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Manajemen Pemerintahan (Puslatbang KMP) Lembaga Administrasi Negara (LAN), Senin (22/8/2022) di Ruang Rapat I Balaikota Balikpapan.
Rombongan dipimpin Puslatbang KMP LAN, Andi Taufik. Dirinya menjelaskan tujuan kehadiran tersebut dalam rangka dilaksanakannya Studi Lapangan kinerja organisasi di Kota Balikpapan, dengan lokus Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan.
"Balikpapan dipilih antara lain karena tema pelatihan adalah terkait transformasi digital. Untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima," ungkapnya.
Sebelum studi dilaksanakan, pihak LAN sudah meriset lokus yang berpotensi untuk dipelajari. Yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan.
"Kami mohon izin untuk berada di kota Balikpapan. Mengamati, melihat dari dekat, observasi. Juga sekaligus memberikan pengalaman peserta berada di kota Balikpapan. Yang disiapkan sebagai penopang Ibu Kota Nusantara," bebernya.
Peserta berjumlah 41 orang. Berasal dari tujuh pemerintah kabupaten. Ada dari Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Takalar, Kota Makassar, dan Palopo. Lalu ada dua Pemerintah Kabupaten dari Papua Barat, yakni Kabupaten Meybrat dan Sorong Selatan.
Sementara, Kepala BKPSDM Kota Balikpapan Sri Wahjuningsih mewakili wali kota menyambut baik kedatangan pihak LAN. Ia pun menjelaskan terkait Kota Balikpapan dan pemerintahan di Balikpapan. Termasuk mengenai Balikpapan yang tidak lagi menerapkan RW di atas RT untuk memangkas birokrasi.
"Tapi saat ini pelayanan, apalagi pendudukan lebih banyak menerapkan online," tutur Yuyun, sapaan Sri Wahjuningsih.
Balikpapan juga sebagai pintu gerbang menuju Kaltim, Kaltara dan tentunya ibu kota negara yang baru. Karena ada Kodam VI Mulawarman, PLN Kaltimtara, dan Mako Polda Kaltim yang juga membawahi Kalimantan Utara.
"Balikpapan tidak memiliki sumber daya alam, sehingga kami menjual jasa. Balikpapan juga menjadi pusat pengolahan migas di Indonesia Timur," jelasnya.
Balikpapan sebagai tempat pengolahan minyak, sementara pengeboran dilakukan di wilayah lain sekitar Balikpapan. Hal ini relevan dengan komitmen Pemerintah Kota Balikpapan. Di mana Pemerintah Kota Balikpapan melarang aktivitas penambangan melalui Perda nomor 12 tahun 2012.
"Apapun sumber daya di Kota Balikpapan dilarang untuk ditambang. Karena kami tidak ingin kota kami rusak. Karena kami juga tidak memiliki sumber daya air. Kami bergantung pada air hujan," jelasnya.
Balikpapan memiliki pengelolaan sampah di TPA Manggar yang dinyatakan sebagai TPA terbaik oleh Presiden Joko Widodo. Kepala BKPSDM juga mempersilakan para peserta pelatihan untuk menengok TPA Manggar.
"Selain itu juga ada pemanfaatan gas dari sampah untuk masyarakat memasak dan lainnya. Selain itu juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan KLHK dalam pilot project pemilahan sampah," ungkapnya. (diskominfo/cha/mgm)