BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan menerima kedatangan tim penilai dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Kamis (2/9/2022) di Ruang VIP Balaikota Balikpapan. Kedatangan tim tersebut terkait Balikpapan yang kini sudah masuk delapan besar dan dilanjutkan dengan uji petik oleh penilai.
Sebelumnya Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud telah menjalani wawancara. Kehadiran tim penilai adalah untuk melihat kesesuaian antara apa yang disampaikan pada wawancara dengan realisasi ada di lapangan.
Rombongan dipimpin Plt Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian PPN/BAPPENAS, Laksmi dan Asisten Deputi Perumusan Sistem Strategi Kebijakan Pelayanan Publik Kemenpan RB, Muhammad Yusuf.
"Mudah-mudahan hasilnya. sesuai kenyataan dan Kota Balikpapan bisa menjadi yang terbaik," harap Muhammad Yusuf. Sejumlah hal yang menjadi indikator penilaian antara lain, kemudian berusaha, terkait pemanfaatan sarpras, juga kualitas SDM di PTSP Balikpapan dalam rangka memberikan pelayanan pada masyarakat.
Sejauh ini hasil wawancara Kota Balikpapan cukup positif. Balikpapan bisa menampilkan bagaimana mereka memberikan kemudahan dalam berusaha pada para pengusaha. "Kami masih akan melihat kesesuaiannya, apakah sama dengan fakta di lapangan," tuturnya.
Pihaknya juga melihat Mal Pelayanan Publik di kota Balikpapan. Bagaimana bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Balikpapan, karena saat ini masih soft launching dan menunggu untuk diresmikan oleh Menteri PAN RB.
Sementara Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut baik penilaian uji petik kepada perangkat daerah Kota Balikpapan tersebut. Ia berharap penilaian ini, termasuk pada perizinan bisa menunjukkan hasil yang baik.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada investor. Tidak hanya soal dipercepat ataupun dipermudah, tapi pengusaha juga harus aman dan nyaman," ungkap wali kota.
Karena aspek cepat juga harus dibarengi dengan kenyamanan dan aman. Dirinya pun telah menyampaikan kepada perangkat daerah Kota Balikpapan tersebut, aspek-aspek ini sangat penting untuk menjamin keberlangsungan investasi di Kota Balikpapan.
"Banyak investasi yang sudah kami sampaikan. Antara lain si Jempol yaitu sistem jemput bola. Tujuannya memberikan kemudahan bagi penerima layanan. Ada juga solusi orang sibuk (SOS). Di mal juga disiapkan tempat untuk konsultasi pelayanan," jelasnya.
Menurutnya, tanda di Kota Balikpapan belum yang terbaik, namun terus berkomitmen menuju yang terbaik. Pelayanan yang disiapkan pada dasarnya bukan hanya karena ibu kota negara di Kalimantan Timur. "Ada atau tidaknya IKN, Balikpapan tetap berinovasi mempersiapkan diri menjadi kota terbaik di Indonesia, bahkan di dunia," pungkasnya. (diskominfo/cha/mgm)