BALIKPAPAN - Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Balikpapan Agus Budi Prasetyo hadir mewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dalam kegiatan Peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) Tahun 2022 di SDN 003 Balikpapan Kota, Senin (12/9/2022). Kegiatan ini juga dirangkai dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Acara yang digelar oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ini diramaikan dengan gosok gigi bersama, yang diikuti para siswa SD, PAUD, dan TK. Dalam sambutan Wali Kota yang disampaikan Agus Budi Prasetyo, ia mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan agar dapat menumbuhkan kesadaran sekaligus mengedukasi anak-anak terhadap pentingnya menyikat gigi dengan baik dan benar.
"Sikat gigi yang benar dan baik di Indonesia secara nasional saja baru tercapai 2 persen. Kegiatan ini dimaksudkan agar nanti bisa menularkan ke teman-teman yang lain juga bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar,” ucap Agus Budi.
Ia menyampaikan, kesehatan mulut dan gigi memang berperan penting pada kesehatan diri secara umum. Kesehatan mulut dan gigi berpengaruh besar pada penyakit di dalam tubuh yang memang paparannya banyak melalui mulut dan gigi.
“Oleh sebab itu, penting mengedukasi masyarakat mulai dari usia dini untuk membentuk kebiasaan baik pada anak-anak supaya bisa disiplin menyikat gigi pagi dan malam hari,” katanya.
Gigi dan mulut yang sehat juga erat kaitannya dengan keramahtamahan. Dengan memiliki gigi yang sehat, orang akan lebih percaya diri untuk tersenyum.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena peserta yang terlibat adalah anak-anak dari jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK dan SD. Kegiatan ini anak-anak bisa secara mandiri memulai kebiasaan baik yaitu menjaga kesehatan mulut dan gigi,”
Terpisah, Ketua PDGI Cabang Kota Balikpapan, Muhammad Husdiari menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi pemerintah bersama stakeholder yang ada dan juga organisasi profesi yang dalam hal ini diwakili oleh PDGI.
Adapun, proporsi kesehatan gigi masih hanya mencapai angka 57 persen. Secara nasional, kesadaran memeriksakan gigi ke dokter gigi pun hanya sebesar kurang lebih 10 persen. “Masih sangat rendah. Kebiasaan untuk menggosok gigi yang benar pun masih ada di angka 2,8 persen secara nasional,” kata Husdiari.
Oleh sebab itu, pemerintah pusat dan juga PDGI pusat mengarahkan perwakilannya di daerah untuk dapat meningkatkan dan mengedukasi kembali cara menggosok gigi yang baik dan benar yang harus dimulai sejak usia dini. “Maka dari itu anak-anak dari PAUD, TK dan SD menjadi sasaran kita hari ini,” pungkasnya.
“Dari kebiasaan baik itu, kita berharap akan melahirkan budaya sehat yang diawali dengan sikat gigi yang baik dan benar,” tambahnya. (diskominfo/cha/mgm)