BALIKPAPAN - Kota Balikpapan ditetapkan berstatus waspada demam berdarah dengue (DBD) karena temuan 610 kasus, dengan dua kasus meninggal dunia. Ini merupakan kasus DBD yang terjadi di Kota Balikpapan Januari-Agustus 2022. Informasi ini dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Minggu (25/9/2022) di Balaikota Balikpapan.
Kepala Dinkes Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti menjelaskan, kasus meninggal dunia terjadi di Kecamatan Balikpapan Selatan. "Kami akan mengingatkan kembali program-program pencegahan demam berdarah. Selain itu kader jumantik terus bergerak dan gerakan 3M kembali digaungkan," ungkap Andi Sri Juliarti.
Dio, sapaan Andi Sri Juliarti, mengungkapkan, Kaltim saat ini berada dalam status kewaspadaan, sehingga semua Kabupaten/Kota diminta untuk waspada terhadap peningkatan kasus DBD, meski belum mencapai status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, Dinkes Kota Balikpapan juga telah melakukan sejumlah upaya preventif seperti sosialisasi dan mengaktifkan kader juru pemantau jentik (Jumantik).
“Jadi kader Jumantik ini yang memeriksa jentik nyamuk dari rumah ke rumah, itu semua di bawah binaan Puskesmas. Kami juga telah menyiagakan Puskesmas dan rumah sakit untuk mewaspadai kasus DBD baik itu menyiapkan obat-obat menyiapkan cairan infus, dan koordinasi PMI jika butuh trombosit,” ungkapnya.
Selain itu, dia menjelaskan penyemprotan atau fogging dilakukan sebagai langkah terakhir karena tidak semua daerah dapat langsung dilakukan fogging dan harus terlebih dahulu melakukan penyelidikan epidemiologi.
“Jika memang jentik banyak baru dilakukan fogging. Harapan kami masyarakat yang kena DBD segera melaporkan minimal ke puskesmas terdekat untuk kita tidak lanjuti,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin mengatakan kasus kematian akibat DBD di Kaltim terjadi sebanyak 24 kasus dari total 3.034 kasus yang terjadi.
Adapun, dia menuturkan bahwa angka kasus DBD di Kaltim merupakan yang tertinggi di luar pulau Jawa dan masuk 10 besar di Indonesia. "Angkanya naik dibandingkan dengan periode yang sama di Agustus 2021 dengan kasus DBD mencapai 2.900 kasus," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)