Pendataan Lapangan Regsosek Dimulai, Wali Kota Balikpapan Jadi yang Pertama Didata


BALIKPAPAN - Dalam rangka Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kota Balikpapan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan mulai melaksanakan pendataan di lapangan. Pada Sabtu (16/10/2022), di Rumah Jabatannya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan keluarga menjadi orang pertama yang didata.

Kepala BPS, Mustakim hadir langsung didampingi sejumlah staf BPS. Ia memberikan sejumlah pertanyaan kepada wali kota yang juga didampingi istri, Nurlena Rahmad Mas'ud. Menurutnya ada tujuh variabel utama berkaitan dengan Regsosek yang juga dilaksanakan serentak se Indonesia ini.

"Antara lain yang kami tanyakan peliputi konidisi sosial demografis, kondisi perumahan, sanitasi, juga ketenagakerjaan, kependidikan, dan UMKM. Ini masuk dalam pertanyaan yang akan kami kumpulkan datanya," terang Mustakim.

Nantinya ini akan sebagai basis data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Wali kota Balikpapan menjadi orang pertama yang didata, bersamaan dengan diturunkannya sebanyak 1.104 petugas yang diturunkan ke rumah tangga.

"Diawali juga dengan koordinasi dan melapor kepada lurah dan camat pada Jumat (14/10), lalu dilanjutkan dengan pendataan di dumah tangga hari ini," terangnya usai menemui wali kota (15/10/2022).

Diharapkan pendataan tidak mengalami kendala dan lancar. Karena akan digunakan untuk jangka panjang. Pada 2024 nanti diharapkan data sudah bisa dimanfaatkan untuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Sasaran adalah seluruh warga Kota Balikpapan khususnya, dan Indonesia umumnya. Tidak terkecuali para pejabat hingga tunawisma. Juga para anak buah kapal (ABK) yang sudah setahun lebih tidak pulang dan ada di kapal. Mereka semua menjadi sasaran pendataan.

"Pendataan untuk basis data semacam ini dalam rangka reformasi perlindungan sosial, pertama kali dilakukan. Sebelumnya pendataan serupa tapi tidak menyeluruh. Hanya sekitar 40 persen penduduk terbawah, atau keluarga miskin saja," bebernya.

Sementara kali ini pendataan dilakukan menyeluruh, karena akan dijadikan basis data terpadu. Data akan terhubung dengan nomor induk kependudukan hingga di tingkat kelurahan. Pendataan akan dilaksanakan dalam waktu sebulan.

"Dimulai 15 Oktober sampai 14 November 2022. Petugas akan disebar Di seluruh kecamatan maupun kelurahan," jelasnya.

Ia berharap dukungan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kesibukan. "Jika tidak bisa pagi mungkin bisa siang, sore. Petugas kami akan terus mencoba untuk mendapatkan datanya secara menyeluruh," katanya.

Total sasaran, ada 240 ribu KK untuk perkiraan kasar. Namun nanti akan dilihat lagi setelah pendataan, apakah mencakup sampai lebih dari itu. Sementara untuk penduduk berada di kisaran 700 ribu jiwa. (diskominfo/cha/mgm)