BALIKPAPAN - Satgas COVID-19 Kota Balikpapan merilis kasus di Kota Balikpapan yang mengalami kenaikan signifikan selama tiga pekan terakhir. Peningkatan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi di Balikpapan ini didominasi oleh kelompok pekerja yang memang melakukan skrining rutin untuk masuk ke lokasi kerjanya.
"Hampir 75 persen dari semua kasus ini terdeteksi dari skrining tenaga kerja yang menggunakan jenis tes PCR," ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Andi Sri Juliarty (31/10/2022), dalam rilis media di Balaikota Balikpapan.
Sejalan dengan peningkatan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi ini, ruang isolasi di sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 masih dengan kondisi keterisian 4 persen dan ruang ICU dengan keterisian 11 persen.
"Lebih banyak melakukan isolasi mandiri, karena kasus terbanyak memang para pekerja, mereka kondisinya sehat, jika ada gejala pun gejalanya sangat ringan," kata Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.
Ia membeberkan, peningkatan ini terjadi pada pekan ke-41, yakni 67 kasus. Pekan ke-42 mengalami peningkatan sebesar 100 persen di angka 138 kasus, kemudian minggu ke-43 mengalami peningkatan 200 persen mencapai 343 kasus.
Ia melanjutkan, ada tiga kasus kematian pada lanjut usia, yaitu 55, 60 dan 62 tahun. Ketiganya memiliki komorbid, atau penyakit bawaan. "Antara lain gagal ginjal dan jantung," katanya.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) mengenai status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hingga hari level PPKM di Kota Balikpapan masih belum mengalami perubahan. Masih berada di level 1 hingga 7 November 2022 mendatang.
"Kita menunggu evaluasinya nanti. Namun, secara harian, berdasarkan pantauan kami di laman web Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), kita (Balikpapan) berada pada PPKM level 2," jelasnya.
Sementara itu, pemetaan wilayah dengan kasus terbanyak di Kota Balikpapan berada di wilayah Balikpapan Utara dengan jumlah 52 kasus, disusul Balikpapan Selatan dengan 42 kasus, Balikpapan Kota 41 kasus, Balikpapan Tengah 25 kasus, Balikpapan Timur 23 kasus dan Balikpapan Barat mencapai 19 kasus.
"Peningkatan kasus ini terjadi secara merata di semua kecamatan. Untuk kelurahan sendiri, Sepinggan Baru menjadi kelurahan dengan kasus terbanyak, disusul Kelurahan Manggar dan Gunung Samarinda Baru," imbuhnya.
Untuk rasio penularan/R naught (R0), Kota Balikpapan masih berada pada angka 0,53. Berdasarkan ketentuan, kondisi R0 dibawah angka 1 ini masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan tatap muka.
"Tim Satgas COVID-19 juga masih menjawab atau mengeluarkan rekomendasi kegiatan-kegiatan dengan syarat tetap menerapkan prokes dan juga melakukan booster," kata Dio.
Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Balikpapan, Zulkifli menyebutkan, Balikpapan kini berstatus zona merah, berdasarkan Satgas COVID-19 Provinsi. Ini diberikan lantaran kasus terkonfirmasi positif di Kota Minyak, sebutan Balikpapan, sudah melebihi 50 kasus.
"Tiga pekan terakhir terkonfirmasi positif kita cenderung naik di Balikpapan. Ada kasus meninggal dunia juga. Kita juga ditetapkan Satgas Provinsi berstatus zona merah," ungkap Zulkifli. (diskominfo/cha/mgm)