AMARINDA - Empat pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan berhasil masuk peringkat lima besar dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XIV Tahun 2022 yang diselenggarakan Puslatbang KDOD LAN, Jum'at (11/11/2022) di Ruang Auditorium Puslatbang KDOD LAN, Kota Samarinda.
Pelatihan ini diikuti 59 peserta yang dihadiri Deputi Bidang Kajian dan Manajemen Aparatur Sipil Negara, Agus Sudrajat; Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi; Kepala Puslatbang KDOD LAN, Muhammad Aswad; serta dan beberapa Sekretaris Daerah dan Kepala BPSDM, BPKSDM, dan BKPP dari berbagai Provinsi dan Kabupaten Kota.
Dari 59 orang peserta yang dinyatakan lulus, 12 diantaranya masuk kualifikasi sangat memuaskan, dan 47 kualifikasi memuaskan. Untuk peserta yang masuk lima besar yaitu, Silvia Rahmadina dari Pemkot Balikpapan, di peringkat I. Lalu peringkat II diraih Litha Febriani dari Pemkab Mamuju. Selanjutnya peringkat tiga, empat, dan lima adalah Irfan Taufik, Neny Dwi Winahyu, dan Murni yang semuanya dari Pemerintah Kota Balikpapan.
Pada kesempatan ini Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengungkapkan, para peserta harus tetap mempertahankan semangat dan optimisme untuk dapat membantu permasalahan yang dihadapi bangsa ini."Saat ini isu resesi global tengah mencuat. Tapi kita tidak perlu khawatir akan hal itu. Karena hanya negara-negara Eropa yang akan terkena dampaknya," tuturnya.
Menurutnya, kuatnya kerjasama perdagangan antar daerah di Indonesia juga jadi satu senjata untuk menghadapinya. Di Kaltim sendiri business matching telah dilaksanakan dengan beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"Saya yakin, dengan lahirnya pemimpin-pemimpin hebat seperti anda, negara kita akan semakin hebat pula. Untuk itu sepulang dari pelatihan ini, tetaplah jaga kesehatan dan pola hidup yang sehat, serta jaga hati agar tetap senang dan gembira agar dapat terus bekerja dengan baik di tempat anda masing-masing," ungkapnya.
Pelatihan-pelatihan yang selama ini diselenggarakan oleh LAN RI diharapkan bisa meningkatkan kompetensi ASN yang ada di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mewujudkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sementara, Deputi Bidang Kajian dan Manaemen Aparatur Sipil Negara, Agus Sudrajat, mewakili Kepala LAN RI menyampaikan, dibahwa saat ini bangsa Indonesia berada di era vuca. Di mana kondisi ketika perubahan terjadi begitu cepat, tidak pasti, kompleks dan ambigu yang disebabkan karena transformasi digital atau teknologi.
"Era ini menuntut agar para ASN dapat pro aktif untuk mengembangkan kualitas diri, serta berperan ebagai agen perubahan terhadap pelayanan kepada masyarakat. Bayang-bayang resesi ekonomi memang menghantui seluruh dunia termasuk Indonesia. Kita dihadapkan pada pilihan yang kritis. Namun ini bisa menjadi ujian sekaligus peluang bagi kita untuk berinovasi demi terwujudnya pelayanan terbaik kepada masyarakat," urainya.
Ia melanjutkan, ASN saat ini memang dituntut untuk mampu berfikir secara futuristik, cerdas mengambil momentum, dan berani menjadi subjek perubahan, tidak hanya menjadi follower. Kompetensi yang dibangun dalam pelatihan ini adalah kepemimpinan strategik yang memiliki kemampuan menetapkan strategi kebijakan instansinya. Serta memimpin keberhasilan strategi kebijakan tersebut.
"Tentu saja proyek perubahan yang telah dihasilkan tidak berhenti sampai disini. Tugas terpenting anda adalah bagaimana semua bisa menjamin terobosan yang dilakukan dalam pelayanan publik benar-benar sampai dan dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya menjamin bahwa pelayanan itu tersedia," pungkasnya. (diskominfo/cha/mgm)