Gelar FGD Wawasan Kebangsaan, Kesbangpol Harapkan Pemilu dan Pilkada 2024 Aman dan Kondusif


BALIKPAPAN - Jelang Pemilu dan Pilkada serentak pada 2024 nanti, Badan Kesbangpol Kota Balikpapan melaksanakan forum group discussion (FGD) bersama sejumlah organisasi masyarakat. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, 30 dan 31 Januari 2023, yang menghadirkan organisasi masyarakat maupun organisasi kepemudaan.

Kabid Poldagri dan Ormas Kesbangpol, Andi Afrianto, selaku pelaksana kegiatan mengungkapkan, FGD ini dilaksanakan menyambut momen Pemilu dan Pilkada serentak 2024, sebagai perwujudan pembinaan kesadaran bela negara. Juga sarana pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.

"Kami juga mengundang organisasi pemuda KNPI selain ormas. Di sini kami berupaya mempererat ormas daerah, yang diharapkan terlibat menjadi motor penggerak ormas lain di Balikpapan. Dari sini juga diharapkan ormas menerima informasi terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024," ungkapnya (30/1/2023) di Hotel Grand Tjokro.

Dirinya juga berharap, ormas bisa saling bersinergi satu sama lain dan berkomitmen untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Balikpapan.

Sementara, Kepala Badan Kesbangpol Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengungkapkan, FGD ini dilaksanakan sebagai persiapan, dengan tujuan menciptakan kedamaian dalam pelaksanaan pemilu. Salah satu motor yang ingin digerakkan adalah organisasi kemasyarakatan.

"Maka tahap awal kami undang para pengurus atau ketua organisasi ini. Untuk hari ini tadi ada sekitar 70 peserta dari delapan organisasi kemasyarakatan. Ada dari paguyuban, MUI, FPK, paguyuban, KNPI, dan lainnya. Ini kita lakukan dalam rangka penguatan," katanya.

Ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah di bidang legislasi. Sehingga kami menghadirkan narasumber dari Komisi I DPRD Kota Balikpapan. Yang intinya untuk meningkatkan wawasan kebangsaan para peserta.

"Harapannya, mereka bisa mendorong masyarakat untuk tidak apatis dan ikut terlibat dalam pemilu. Tentunya diharapkan bisa meningkatkan partisipasi," jelasnya.

Selama ini, paparnya, untuk pemilu, tingkat partisipasi masyarakat mencapai 80 persen. Namun untuk Pilkada memang masih rendah. Diharapkan upaya ini bisa mendorong capaian partisipasi Pilkada agar sama dengan capaian pemilu.

"Apalagi ini bersamaan. Serempak pelaksananya. Diharapkan seluruh pihak nantinya bisa saling menghormati siapapun calon yang mereka pilih. Walaupun berbeda pilihan, diharapkan bisa menghormati perbedaan pandangan pasangan calon yang diusung," tuturnya.

Ia ingin isu SARA di kota Balikpapan tidak menjadi sumber perpecahan. Apalagi kota Balikpapan merupakan kota yang kondusif dan aman. "Kami menghadirkan bapak Ketut Rasna, sebagai narasumber yang memiliki sertifikat wawasan kebangsaan," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)