Pemkot Balikpapan dan Stakeholder Sidak Pasar dan Ritel

BALIKPAPAN - Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin memimpin inspeksi pasar dan ritel, Kamis (6/4/2023). Inspeksi ini juga diikuti unsur Forkopimda Kota Balikpapan, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Loka POM, KPPU, dan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.

Dua lokasi yang menjadi sasaran inspeksi mendadak (sidak) ini adalah Pasar Pandansari, Balikpapan Barat dan Hypermart Plaza Balikpapan. Muhaimin, usai kegiatan mengungkapkan, dari hasil inspeksi ini memang ditemukan produk yang mendekati masa kedaluwarsa.

Produk ini, dari keterangan ritel yang bersangkutan merupakan produk titipan atau konsinyasi salah satu UMKM. "Ada produk yang konsinyasi. Ada daftar harga di belakang parselnya. Nah tadi sudah dicek oleh Kepala Dinas Kesehatan dan BPOM, ternyata ada yang antara daftar di belakang dengan isi di dalam kadaluarsanya tidak sesuai ada selisih sekitar 1 tahun," terang Sekda Muhaimin.

Selain itu ada sejumlah parsel yang dibuat oleh ritel juga tidak terdapat daftar produk. Padahal seharusnya ada daftar produk agar konsumen tahu produk apa yang mereka beli.

"Artinya beli apa isinya bisa dikroscek juga. Kalau nanti dibawa pulang ternyata antara daftar dengan isinya beda kan bisa komplain, baik kadaluarsanya, jumlahnya dan sebagainya," beber Sekda.

Menurutnya, untuk beberapa produk UMKM yang sudah mendekati masa kedaluwarsa harusnya ada kepastian tindakan yang selanjutnya dilakukan. Misalnya, jika tak laku terjual apakah akan dimusnahkan dan bagaimana mekanismenya.

Ia juga memperingatkan agar tak ada kecurangan seperti mengganti kemasan produk yang tidak laku terjual menjadi seakan-akan baru. Namun menurut keterangan pihak ritel, selama ini produk yang tak laku terjual akan dihitung dan diretur kembali.

"Harus berhati-hati. Tapi sejauh ini tidak ada yang kedaluwarsa, hanya mendekati masa kedaluwarsa Mei dan Juni," ujarnya.

Sementara hasil sidak di Pasar Pandansari menunjukkan harga kebutuhan pokok masih terbilang normal. Harga beras premium antara Rp13.500 - 15.000. Ini setara dengan harga beras kemasan 5 kg yang maksimal harganya antara Rp65.000 - 70.000.

"Kenaikan harga masih wajar. Kalau misalnya mendekati lebaran, permintaan semakin tinggi. Kemudian pasokan berkurang juga akan mengalami kenaikan. Makanya dilakukan intervensi pemerintah dan diperlukan Ada apa pasar murah dan bazar," jelasnya.

Ia pun menjelaskan, berbagai kebutuhan pokok lainnya memang mengalami kenaikan harga. Namun masih termasuk normal. "Harga bervariasi. Misalnya beras, silakan pilih saja sesuai jenisnya, mulai Rp13.000 sampai Rp15.000 per kg. Ini kami lihat juga pangan masih mencukupi satu hingga bulan ke depan," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, selain inspeksi ini, pihaknya juga telah melakukan pengawasan di sejumlah ritel. Yang bertugas adalah Puskemas dengan sasaran masing-masing wilayah tugas.

"Kami menggunakan cek KLIK atau Kemasan rapi, label, izin edar, kedaluwarsa. Kemarin Dinkes Balikpapan turun ke lapangan bersama pihak dari Provinsi Kaltim," terangnya.

Beberapa pasar dan ritel yang telah dicek antara lain pasar Sepinggan, pasar Pandan Sari, Maxi Sepinggan, Toko Ujung Pandang Sepinggan, Suzzana BB, dan Hypermart BSB. (diskominfo/cha/mgm)