BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mengikuti verifikasi lapangan hybird (VLH) evaluasi Kota Layak Anak, Jumat (26/5/2023) di VIP Room Balaikota Balikpapan. Verifikasi tersebut dilakukan tim verifikator Kota Layak Anak.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Alwiati.
Wali Kota menyampaikan langsung terkait evaluasi kota layak anak di Kota Balikpapan. Ia menuturkan, pihaknya menyadari sepenuhnya, bahwa penyelenggaraan KLA di daerah sebagai amanat undang-undang perlindungan anak.
"Pemerintah daerah berkewajiban mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan kota layak anak. Sebagai beranda Ibu Kota Negara (IKN), Balikpapan benar-benar berkomitmen mewujudkan Balikpapan yang nyaman buat semua kalangan. Tak terkecuali anak-anak," ungkapnya.
Pemkot Balikpapan menggulirkan program jaminan kesehatan untuk anak, Kartu Identitas Anak, dan sekolah gratis berikut seragam gratis.
"Seperti kita ketahui, di 2022 Balikpapan memperoleh predikat nindya. Kita harapkan tahun ini Balikpapan bisa memenuhi progres lebih baik," kata Wali Kota Rahmad Mas'ud. Untuk hal ini, pemerintah kota melibatkan seluruh masyarakat. Hingga tingkat kecamatan dan RT.
Sementara, Kepala DP3AKB, Alwiyati mengatakan, sesuai arahan Kementerian PPA, Balikpapan sementara mengikuti verifikasi hybrid. Namun tak menutup kemungkinan jika tim penilai turun ke lokasi untuk memastikan pelaksanaan sesuai data yang dikirimkan.
"Kami bersyukur Pak Wali Kota sendiri yang mendampingi, melaksanakan wawancara hari ini. Bersama seluruh stakeholder yang mendukung KLA. Semua siap memberi jawaban dan tanggapan pada tim penilai," jelasnya.
Balikpapan selama tiga tahun memperoleh predikat nindya untuk penilaian KLA. Ia mengatakan, tahun ini Balikpapan mendapat nilai 891. Yang mana nilai di atas 800 masuk kategori utama.
Untuk diketahui, kategori tertinggi adalah Kota Layak Anak, dan kedua adalah utama. "Jadi kita bersama kota besar lain di Indonesia. Tentu PR besar kita setelah masuk kategori utama adalah komitmen kita melanjutkan dan memonitoring semua fasilitas ramah anak dalam berbagai kegiatan. Serta perencanaan anggaran untuk menuju KLA," urainya.
Menurutnya OPD terkait juga telah menyiapkan anggaran dan program yang berbasis anak. Optimisme Pemerintah Kota Balikpapan bisa mempertahankan predikat utama adalah lantaran faktor kunci. Yakni kebijakan Wali Kota Balikpapan terkait perda KSTR. "Juga pak wali telah menerbitkan surat edaran larangan iklan rokok di seluruh ruas jalan di Balikpapan," jelasnya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud juga memahami, dari iklan rokok juga menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Balikpapan. "Pak wali menyampaikan, PAD bisa dicari dari selain iklan rokok ini," kata Alwiati. (diskominfo/cha/mgm)