BALIKPAPAN - Bazar pangan bertajuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kota Balikpapan resmi dibuka Senin (26/6/2023) pagi di Halaman Kantor Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan. Kepala DP3, Sri Wahyuningsih dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan sambutan mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud.
Kegiatan ini dilaksanakan tak hanya di Kota Balikpapan, tapi juga serentak nasional di 34 Provinsi dan 256 Dinas yang menangani urusan pangan di Kabupaten/Kota.
Kegiatan GPM serentak tersebut dibuka oleh Kepala Badan Pangan Nasional bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan dan Gubernur BI secara daring.
Kegiatan diikuti oleh Pemerintah Kota Balikpapan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama perwakilan Bulog, para pelaku usaha, petani, Gapoktan, dan mitra DP3 lainnya.
Kepala DP3, Sri Wahjuningsih mengungkapkan, Balikpapan jadi salah satu daerah yang ambil bagian dalam kegiatan ini bersama ratusan kabupaten/kota lainnya se-Indonesia. GPM di halaman kantor DP3 Kota Balikpapan ini akan dilaksanakan selama dua hari, yakni 26-27 Juni 2023.
"Peran serta gerakan pangan murah serentak nasional ini menjajakan berbagai kebutuhan dan bahan pangan. Antara lain beras, minyak, sayur-mayur, dan berbagai makanan olahan dari para pelaku UMKM," ungkapnya.
Peserta adalah 32 tenant. Yang mana diharapkan keikutsertaan kota Balikpapan dalam kegiatan ini tidak hanya seremonial semata. Tapi jadi bagian upaya untuk menyediakan bahan pangan terjangkau bagi masyarakat Balikpapan.
"Apalagi beberapa hari ke depan kita menyambut Hari Besar Keagamaan. Pemerintah Kota Balikpapan tentunya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Yang kami harapkan bisa mendukung masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau," tuturnya.
Ia berharap pencanangan GPM tak hanya dilaksanakan sekali. Tapi juga berkelanjutan di beberapa lokasi. Tentu saja kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan dengan skala yang lebih besar.
"Yang nantinya melibatkan banyak pihak dan mitra distributor. Sehingga membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari," terangnya.
Mitra distributor juga penting dalam mempertahankan kemaslahatan masyarakat. Artinya tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Tapi juga kemampuan daya beli masyarakat.
"Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Kota Balikpapan sebagai dampak pemindahan ibu kota negara, kami telah mengambil beberapa kebijakan dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Seperti peningkatan kerjasama antar daerah. Yakni Sulawesi dan Jawa," jelasnya.
Balikpapan menurutnya sudah memiliki perjanjian kerjasama perdagangan hasil pertanian. Dalam arti luas beberapa pemerintah daerah. Yakni Sulawesi Barat dan Tenggara yang secara geografis dekat dengan wilayah Balikpapan.
"Yang mana di daerah pada provinsi tersebut selama ini sebagai produsen hasil pertanian, telah memprioritaskan Balikpapan sebagai daerah tujuan utama hasil bumi maupun perikanan dan peternakan," bebernya.
Kerjasama tersebut dapat ditindaklanjuti pelaku usaha di dua derah dalam penyediaan kebutuhan bahan pokok yang lebih terjangkau di Kaltim, khususnya Balikpapan.
"Kerjasama antara daerah mengatasi kebutuhan pangan dan pelaksanaan kegiatan GPM adalah bagian dari strategi pengendalian inflasi. Diharapkan melalui kegiatan ini kita bersama dapat menjaga tingkat inflasi lebih terkendali," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)