BALIKPAPAN - Pada peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 di BSSC Dome, Senin (10/7/2023), juga dilaksanakan penyerahan seragam sekolah gratis bagi 800 siswa-siswi tingkat SD, SMP, dan pendidikan kesetaraan A dan B Kota Balikpapan.
Pada kesempatan tersebut sebanyak sembilan orang siswa-siswi maju menerima seragam secara simbolis dari Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas'ud.
Pembagian seragam gratis ini adalah salah satu program prioritas Pemerintah Kota Balikpapan di bidang pendidikan. Wali kota mengatakan, keseluruhan distribusi seragam menyasar 13.000 siswa tingkat SD, 12.500 siswa SMP, dan 10.060 siswa pendidikan kesetaraan.
"Ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kota Balikpapan di bidang pendidikan," tuturnya dalam sambutannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irvan Taufik mengungkapkan, pada tahun ini distribusi seragam bisa dilakukan lebih awal. "Setelah penyerahan untuk 800 siswa-siswi ini, tugas kami selanjutnya dalam mendistribusikan ke seluruh sekolah SD dan SMP di Balikpapan," tuturnya.
Ia berharap bisa selesai dilakukan pada pekan ini. Masing-masing siswa akan mendapatkan tiga stel seragam. Yaitu seragam nasional lengkap dengan dasi dan topi, batik, dan pramuka. "Batik memang ada perubahan motif dibanding tahun lalu. Sebenarnya hampir sama, hanya sedikit yang diubah. Tahun ini kita juga akan daftarkan di HAKI, sebagai ikon baju batik se Balikpapan," bebernya.
Dengan begitu nantinya tidak ada lagi perbedaan batik di sekolah-sekolah. Meskipun diakuinya pada tahun ini batik di tiap sekolah masih berbeda-beda, namun di tahun depan diharapkan sudah bisa seragam. "Yang membedakan hanya nama sekolah," ujarnya.
Irvan juga mengatakan, penyerahan secara simbolis pada hari ini diwakili oleh siswa dari beberapa sekolah. "Nantinya distribusi akan langsung dilakukan ke sekolah-sekolah, yang dilanjutkan distribusi kepada siswa," katanya.
Setelah seremonial, distribusi segera dilakukan. Menurutnya distribusi ini tidak sulit dilakukan dan tidak memakan waktu lama. "Yang lama adalah proses memilah ukuran dan jumlah yang akan didistribusikan. Makanya saat mereka daftar ulang ada pilihan ukuran baju. Jadi selanjutnya berdasarkan data tersebut tinggal dibagikan saja," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)