BALIKPAPAN - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Balikpapan melaksanakan pembongkaran bangunan di arena perjudian, RT 94, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Senin (4/9/2023). Kegiatan ini dipimpin Kepala Satpol PP, Boedi Liliono didampingi Camat Balikpapan Timur, Mustamin. Dan melibatkan unsur TNI maupun Polri.
Lokasi bangunan cukup masuk ke dalam dan hampir dikelilingi hutan. Walaupun masih ada sejumlah rumah warga di sekitarnya. Boedi menjelaskan, laporan berasal dari keresahan warga yang disampaikan pada aparat terkait. "Maka di sini kami tindaklanjuti," ungkapnya.
Satpol PP Kota Balikpapan melaksanakan koordinasi lintas sektor yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembongkaran. Menurutnya kegiatan judi sabung ayam ini termasuk pada tindak kejahatan dan pelanggaran.
"Maka kami lanjutkan dengan pembongkaran dan penertiban. Ini kami lakukan dengan aturan SOP yang ada. Setelah kami lakukan rapat bersama forum koordinasi pimpinan daerah. Dalam hal ini wali kota dengan TNI Polri," bebernya.
Sebelum dilakukan pembongkaran, pemilik bangunan sudah diberikan waktu sepekan untuk melakukan pembongkaran sendiri hingga maksimal 3 September. Namun karena bangunan masih belum terlihat dibongkar, pada 4 September Pemerintah Kota Balikpapan yang melakukan pembongkaran.
Boedi menduga, kegiatan tersebut dilakukan mulai dari skala kecil hingga membesar dan menimbulkan keresahan warga. "Mungkin sporadis dan lama-lama mereka jadi terbiasa melakukan kegiatan ini," katanya.
Sementara Camat Balikpapan Timur, Mustamin mengatakan bangunan ini sudah lama kosong. Pihaknya sudah pernah membubarkan kegiatan perjudian ini. Sehingga arena sempat lama tidak digunakan.
"Kemudian kegiatan ini berjalan satu bulan yang akhirnya berkembang cepat. Kami sudah melakukan peneguran. Ada dugaan mereka sempat pindah di lokasi lain setelah kami lakukan pembongkaran. Setelah di tempat yang lain tutup mereka kembali," ungkapnya.
Ia mengakui bangunan tersebut sudah lama ada. Selama ini pihaknya telah meminta para pelaku sabung ayam untuk menghentikan kegiatan mereka. "Namun kali ini pemerintah kota mengambil tindakan tegas dengan membongkar," jelasnya. (diskominfo/cha/mgm)