BALIKPAPAN - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan menggelar Sosialisasi Unit Layanan Disabilitas bekerjasama dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), Selasa (12/9/2023) di Hotel Mega Lestari. Kegiatan ini adalah inisiasi SIGAB yang juga menghadirkan para penyandang disabilitas dan perusahaan di Balikpapan.
Melalui sosialisasi ini Disnaker ingin menyampaikan informasi, bahwa pihaknya telah memiliki telah memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang merupakan penyedia layanan publik kusus bagi disabilitas. "Kami afirmasi teman-teman disabilitas melalui layanan ini. Jadi perusahaan maupun penyandang disabilitas akan didata melalui adanya layanan ini," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan, Ani Mufaidah.
Ia menjelaskan, tiap-tiap penyandang disabilitas memiliki kemampuan berbeda-beda. Sehingga melalui data ini, apabila ada kebutuhan oleh perusahaan bisa dipenuhi. "Seperti saat kami menggelar Job Fair kemarin, kami sosialisasi sepintas. Alfamart juga sudah membuka bagi disabilitas. Walaupun memang ada yang belum terpenuhi," katanya.
Menurutnya, meskipun disabilitas melamar di pekerjaan tersebut, ada pula yang mundur lantaran tidak cocok dengan yang diharapkan. Yang pasti Disnaker di sini menjadi jembatan untuk perusahaan dan penyandang disabilitas.
"Unit Layanan Disabilitas ini sudah mulai dibuka sejak Juli 2023. Selanjutnya kami akan pelan-pelan memenuhi fasilitas yang dibutuhkan," katanya.
Sayangnya, hingga kini prosentase disabilitas di dunia kerja belum mencapai target 1 persen. Namun pihaknya akan terus mendorong perusahaan. Selanjutnya akan kembali digelar sosialisasi ULD dengan mengundang perusahaan lainnya.
"Agar lebih banyak yang paham Bahwa memasukkan disabilitas di perusahaan mereka ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya mereka butuh IT, maka bisa memasukkan disabilitas yang sesuai kompetensi tersebut," katanya.
Sementara, Program Officer Sigab Balikpapan, Sugianto merespons baik sudah tersedianya layanan ULD ini di Disnaker Kota Balikpapan. Menurutnya, dengan begini upaya untuk memberdayakan rekan-rekan disabilitas menjadi semakin mudah. Karena selama ini mereka masih terbatas dalam mencari pekerjaan.
"Harapan kami teman-teman disabilitas bisa bersaing dan berkompetisi. Jangan dilihat keterbatasannya karena kemampuan bahkan bisa lebih dari yang non disabilitas," ungkapnya.
Karena banyak juga tokoh di dunia yang menyandang disabilitas maupun memiliki keluarga penyandang disabilitas. "Jadi disabilitas ini bukan hal yang harus disembunyikan atau ditutupi. Apalagi dibedakan. Yang berbeda cuma mereka disabilitas tapi haknya sama," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)