BALIKPAPAN - Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan menggelar Investment Project Ready to Offer (IPRO) Award 2023 ALKI II Zone Investment Forum, Senin (25/9/2023) di Hotel Grand Jatra Balikpapan. Ini adalah rangkaian malam puncak ALKI II Zone yang bakal diselenggarakan 24-29 Oktober nanti.
Pada kegiatan tersebut Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut perwakilan dari daerah-daerah ALKI II lainnya yang hadir. Ia menyampaikan, pada era globalisasi ini terjadi perubahan cepat pada pergerakan modal.
"Kondisi geografis Kalimantan Timur sangat strategis, itulah kenapa ada investment forum ini. Dilalui ALKI II, yang menjadi jalur perdagangan kedua setelah ALKI I. Selama ini perdagangan asing dari luar kerap lewat Selat Malaka. Sekarang di sana sudah terjadi pendangkalan dan crowded. Juga terjadi beberapa perompakan di sana," jelasnya.
Inilah mengapa ALKI II ini bisa jadi pilihan lain. Setelah Kalimantan Timur ditetapkan menjadi ibu kota negara, jalur ALKI II makin menarik banyak pihak. Sehingga ini penting dimanfaatkan. Padahal menurutnya sejak dulu potensi sudah ada di ALKI II.
"Segitiga emas perdagangan Sulawesi dan Kalimantan. Kami sebut Mabalu. Segitiga Emas yang memiliki potensi strategis mengelola Selat Makassar. Mamuju - Balikpapan - Palu. Konsep ini dilahirkan karena emang sudah terlihat potensi di Selat Makassar. Hampir 90 persen komunitas yang masuk di Kaltim dan Sulawesi lewat laut," jelasnya.
Maka saat ditetapkan sebagai ibu kota negara, potensi ini dilanjutkan. Yang kemudian juga melibatkan daerah-daerah lain yang dilalui ALKI II.
Untuk diketahui, IPRO adalah potensi investasi yang dibuat dokumennya. Sehingga para investor, saat hari puncak, jika ingin investasi yang ada di IPRO ini sudah clean and clear. "Tinggal bangun. Ini yang kami tawarkan ada 15 IPRO saat hari puncak ALKI II Zone. Tapi nanti jika investor bertemu dan ada potensi lain dipersilakan," tutur Kepala DPMPTSP Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi.
IPRO Award ini memnag dokumen yang biasa dibuat DPMPTSP. Tapi kali ini dokumen tersebut dikurasi. Dikimkan kepada Kementerian investasi untuk dinilai bersama dengan Bank Indonesia. Sehingga tim penilai memang ada dan bukan dari Balikpapan.
Balikpapan menjadi salah satu daerah yang IPRO-nya dinilai bersama daerah-daerah lain. Balikpapan dari Kalimantan Timur mendapatkan juara ketiga pada IPRO Award ini. Sementara juara kedua adalah Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan juara kedua Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Mereka (penilai) melihat dari dokumen tersebut mulai dari sisi luas lahan, potensi keuntungan, nilai investasi, bentuk kerjasama, dan informasi apapun yang dicari investor ada di IPRO ini," katanya.
Seperti diketahui ALKI II Zone adalah supermarket yang menjual potensi investasi di daerah-daerah yang dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Ini adalah cara agar daerah-daerah tersebut bisa bersama-sama menjual potensi daerah masing-masing daerah-daerah tersebut bisa bersama-sama menjual potensi daerah masing-masing, alih-alih sendiri-sendiri.
"Nanti yang beli adalah investor. Daripada Balikpapan dengan daerah lain jualan sendiri-sendiri. Kita undang investor bersamaan mau luar daerah maupun mancanegara," ungkap Helmi.
Pelaksanaan ALKI II Zone Investment Forum nanti juga akan dirangkai dengan Nusakraf atau Nusantara Ekraf. Di sana nanti akan ada Expo UMKM dan Balikpapan Fashion Week yang mempertemukan desainer lokal dengan nasional. (diskominfo/cha/mgm)