Debit Air di Waduk Teritip dan Manggar Menurun, Wali Kota Lakukan Peninjauan

BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau Waduk Teritip bersama pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Minggu (1/10/2023). Ia mengatakan, peninjauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kajian BWS terkait debit air yang terus menurun.

Pemerintah Kota Balikpapan telah melaksanakan koordinasi dengan direksi PTMB pasca informasi penurunan debit air di waduk Manggar dan Teritip tersebut. "Informasi BWS, jika digunakan 200 atau 100 persen, debit air yang ada hanya cukup tiga minggu saja," ungkapnya.

Pasca surutnya debit air ini, ia berharap masyarakat Balikpapan dapat menggunakan air seperlunya saja. "Jika tiga pekan ini tidak turun hujan, maka kemungkinan air ini hanya bisa bertahan sampai 24 Oktober. Kami harap dalam waktu dekat hujan turun," ujarnya.

Balikpapan merupakan daerah yang mengandalkan air hujan sebagai sumber air baku. Ia berharap hujan turun sepekan ke depan. Selain mengimbau masyarakat untuk menggunakan air seperlunya, ia juga tengah mencari alternatif sumber air baku untuk waktu dekat.

"Kita juga cari alternatif. Beberapa juga disampaikan oleh BWS, ada waduk samboja. Ini memang sudah dalam kajian bersama PTMB untuk bisa dimaksimalkan penggunaan Waduk Samboja tersebut," jelasnya.

Sementara, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah Selatan, Mohammad Saleh menyebut, jika normalnya debit air tingginya mencapai 21,50 meter, maka pada saat ini tingginya sudah mengalami penurunan hingga 19,82 meter. Hal ini terjadi pasca musim kemarau di Balikpapan.

"Mungkin penurunan debit air ini terjadi mulai Mei atau Juni. Dan memang semua waduk mengalami penurunan debit air, termasuk Waduk Manggar," katanya. Keadaan serupa terjadi di kedua waduk utama Kota Balikpapan, dimana penurunan ini terjadi hingga tersisa 45 persen kapasitasnya.

Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Anang Fadliansyah menambahkan, tindakan selanjutnya yang dapat diambil menyesuaikan rekomendasi BWS. Antara lain dengan mengurangi distribusi air.

"Jadi yang tadinya 200 liter per detik, turun jadi 150 liter per detik. Itu sudah kami lakukan sejak tanggal 27 September kemarin," ungkapnya.

Penyesuaian ini dilakukan demi menghemat air baku yang ada. Walaupun tetap ia berharap hujan bisa turun sepekan kedepan. "Harapan kami mudah-mudahan segera ada hujan dalam waktu dekat," pungkasnya. (diskominfo/cha/mgm)