Kegiatan Aksi Bergizi, Diharapkan Pelajar Konsumsi TTD Guna Cegah Anemia

BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi di SMPIT Istiqomah, Balikpapan Selatan, Jumat (6/10/2023). Kegiatan ini diikuti serentak oleh 27 sekolah di Kota Balikpapan. Dibuka Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, kegiatan juga dihadiri Ketua TP PKK, Nurlena Rahmad Mas'ud.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan sambutannya sebelum dilakukan minum tablet tambah darah (TTD) bersama para pelajar yang hadir. Ia mengungkapkan saat ini pihaknya telah menyalurkan 99,30 persen TTD di seluruh sekolah di Balikpapan.

"Namun remaja putri yang mengonsumsi TTD baru 61,56 persen, berdasarkan data Januari-September. Padahal TTD ini sudah hampir 100 persen tersalurkan. Jadi kami memohon bantuan pihak sekolah untuk sama-sama fokus mengawal aksi
ini. Harapannya akhir tahun ini bisa 100 persen TTD yang terdistribusi bisa dikonsumsi," ungkapnya.

Ia menambahkan, masih ada 500 pelajar atau sekitar 22 persen yang men­gidap anemia atau kekurangan zat besi. Dan ini berpengaruh terhadap penurunan sel darah merah atau hemoglobin.

“Bapak Wali Kota juga telah mencanangkan program memi­num vitamin ini sepekan sekali di setiap hari jumat, semoga di akhir tahun ini dapat terealisasi hingga 100 persen,” ungkap dr Dio.

Ia melanjutkan, kurangnya asupan makanan bergizi seperti serat dari sayur mayur, daging dan telur serta buah juga berdampak pada anak kekurangan zat besi. Padahal, zat besi berper­an penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi untuk mengangkut dan mendistribusikan oksigen ke selu­ruh jaringan tubuh.

"Jika terus berlanjut kata dia, akan berdampak pada kasus kekurangan gizi atau Stunting pada anak maupun remaja. Un­tuk itu program aksi bergizi yang diterapkan di seluruh sekolah ini menjadi salah satu cara ampuh untuk menekan kasus tersebut," katanya.

Wali Kota Balik­papan, Rahmad Mas’ud dalam kesempatan ini juga berpesan, bahwa kegiatan ini mesti mendapat dukungan dari para guru dan orang tua pelajar. Penting memberi edukasi siswa tak hanya soal ilmu pengetahuan. Tapi juga arti kenjaga kesehatan.

"Tidak hanya olahraga, tapi juga penting untuk menjaga asupan gizi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Supaya anak-anak cerdas, tapi secara spiritual juga," katanya. (diskominfo/cha/mgm)