BALIKPAPAN - Gelaran ALKI II Zone Investment Forum siap dilaksanakan. Kegiatan ini bakal berlangsung mulai 24-29 Oktober 2023. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin mengungkapkan, semua persiapan telah dilakukan dan sesuai jadwal. "Harapannya semua bisa berjalan lancar," katanya.
Pera narasumber telah dihubungi untuk memastikan kehadiran mereka. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia yang akan menjadi keynote speaker, Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi Indonesia, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Selain itu juga akan ada narasumber mancanegara yakni duta besar tiga negara untuk Indonesia, Australia, Singapura dan Korea Selatan. "Nantinya para narasumber akan berbicara mengenai bidang mereka. Duta besar dua negara yakni Australia dan Korea akan menjelaskan potensi ALKI II dari perspektif mereka," imbuh Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni.
Menurutnya Korea adalah salah satu negara yang membantu Kota Balikpapan dalam kajian dan pengembangan smart city maupun perkotaan. Sementara Australia adalah negara yang paling dekat dan ujung dari ALKI II.
"Negara sekitar Vietnam, Korea, Jepang, dan sebagainya. Termasuk Australia dilirik pusat untuk pengembangan IKN," ungkap Murni. Ia menambahkan kehadiran Menko Perekonomian juga akan lebih jauh menyampaikan tentang kebijakan investasi di ALKI II.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Hasbullah Helmi mengatakan, ada 11 provinsi yang diundang. Sejauh ini sejumlah gubernur juga menginformasikan kehadiran.
Sementara untuk kabupaten/kota yang diundang adalah mereka yang memiliki Investment Project Ready to Offer (IPRO). Total ada 14 kabupaten/kota yang sudah memiliki IPRO. "Nah, untuk perusahaan atau invstor ada 150 yang telah menginformasi hadir. Mereka dari dalam dan luar negeri," katanya.
Beberapa yang sudah menginformasi antara lain Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, dan Brunei. "Jadi ALKI II Zone Investment Forum ini seperti supermarket investasi," sebutnya.
Ia melanjutkan, ada 15 project yang ditawarkan peserta pada investor yang mengikuti business matching. mereka melihat pemaparan 15 IPRO yang terbagi dalam tiga sesi. Setelah bisnis matching, ada one on one meeting atau semacam table top, pertemunan private.
"Misalnya, dari semua yg diikuti mana yang mereka follow up. Investornya juga tidak sebatas pemanfaatan ruang laut, tapi seluruh sektor usaha kita jual," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)